Find Us On Social Media :

Perang Dagang AS-Tiongkok Bikin Masa Depan dan Bisnis Display Suram

By Adam Rizal, Kamis, 1 November 2018 | 15:00 WIB

Ilustrasi LG Display

Saat ini perang dagang masih berkecamuk antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta belum ada tanda-tanda dari kedua belah pihak itu untuk berdamai.

Dampak perang dagang dua negara adi kuasa itu mulai menginfeksi seluruh lini bisnis termasuk produsen layar.

Reuters melaporkan bisnis LCD telah lesu selama kuartal 1 dan 2 berturut turut pada tahun ini tetapi harga perangkat keras ini mulai membaik pada kuartal ke-3.

Namun, tren kenaikan harga LCD diprediksi tidak akan terjadi pada kuartal ke-4 tahun ini.

Perusahaan riset Mordor Intelligence mengatakan saat ini nilai valuasi pasar panel display mencapai nilai USD 164 miliar atau sekitar Rp2.492 triliun.

Meskipun, angkanya besar tetapi prospeknya masih suram karena dibayangi kelebihan pasokan produk Tiongkok karena terkena terdampak ekonomi kebijakan perang tarif tersebut.

"Soal permintaan, volatilitas pasar terus berkembang karena ketidakpastian makro makin parah oleh kebijakan tarif, friksi perdagangan dan risiko valuta asing di negara berkembang," kata Don Kim (Executive Vice Presiden LG Display) seperti dikutip ChannelNewsAsia.

IHS Markit mengungkapkan saat ini LG Display menempati posisi kedua perusahaan dengan pengiriman unit panel LCD besar terbanyak, di bawah China BOE Technology Group Co Ltd.

LG Display membukukan laba operasional 140 miliar won (US $ 123,2 juta) atau mencapai Rp 1,8 triliun untuk kuartal Juli-September, setelah dua kuartal berturut-turut merugi.

Namun, pendapatan LG Display turun 12 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6,1 triliun won atau setara Rp 81,8 triliun.

Data WitsView mengungkapkan harga panel LCD Liquid Crystal Display (LCD) 50-inci (127 cm) mulai pulih pada Agustus menjadi US $ 117 atau sekitar Rp 1,7 jutaan, setelah mencapai rekor terendah US $ 109 atau sekitar Rp 1,6 jutaan pada Juni.

Tak hanya LCD, bisnis panel TV layar OLED juga menuai laba pada kuartal ketiga, karena pertumbuhan volume penjualan. Namun LG Display tidak mengungkapkan jumlah laba mereka.

Saat ini, LG Display dan Lenovo dikabarkan sedang mengembangkan tablet layar lipat, tetapi belum akan dirilis ke pasaran dalam waktu dekat.