Apa yang dikhawatirkan pengguna WhatsApp selama ini akan benar terjadi. WhatsApp resmi mengonfirmasi bahwa aplikasi layanan pesan instan mereka akan kedatangan iklan.
Kabar itu diumumkan langsung oleh Vide President WhatsApp Chris Daniels. "Kami akan menempatkan iklan di (tab) Status," ungkap Daniels seperti dikutip Trusted Reviews.
Daniels beralasan bahwa skema ini bisa menjadi ladang pundi-pundi baru bagi WhatsApp ke depannya. Khususnya bagi para pelaku bisnis untuk berhubungan langsung ke target konsumennya.
Sayangnya, Daniels masih bungkam soal jadwal peluncuran iklan ini di WhatsApp. Beberapa laporan menyebut bahwa monetisasi lewat iklan di tab Status ini akan mulai bergulir pada awal 2019.
Sebelumnya memang beredar bocoran tentang iklan WhatsApp di platform Android dan iOS. Berita sebelumnya mengabarkan, monetisasi WhatsApp akan didukung sepenuhnya oleh fasilitas sistem periklanan Facebook, yang menginduki WhatsApp dan Instagram.
Skema iklan di WhatsApp kemungkinan akan serupa dengan yang ada di Instagram. Iklan akan muncul saat pengguna menggulir Stories, atau fitur Status kalau di WhatsApp. Kabar soal monetisasi WhatsApp sudah lama tersiar.
CEO Facebook Mark Zuckerberg disinyalir sudah lama menginginkan skema bisnis ini berlaku, bahkan sebelum diakuisisi pada 2014.
Itikad ini pula yang diakui pendiri WhatsApp, Brian Acton, sebagai salah satu alasan dirinya hengkang dari WhatsApp 2017 lalu.
Empat tahun setelah diakuisisi Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS, WhatsApp kini memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia, mendekati total pengguna Facebook sebesar 2,3 miliar.
Jumlah pengguna sebesar itu cukup meyakinkan bagi para pengiklan untuk mempromosikan produknya.
Selain mencari uang lewat iklan, WhatsApp juga mulai masuk ke area bisnis dengan menawarkan layanan berbayar WhatsApp Business agar pelaku usaha untuk bisa langsung menghubungi pelanggan via pesan teks.
Perusahaan mana pun yang menggunakan layanan ini akan dipungut biaya antara setengah sen (0,005 dollar AS atau sekitar Rp 76) hingga 9 sen (0,09 dollar AS atau sekitar Rp 1.366) untuk setiap pesan yang dikirim ke konsumen potensial, tergantung negara.
Awal tahun lalu, WhatsApp mengonfirmasi bahwa 100 perusahaan telah menguji coba fitur ini.