Find Us On Social Media :

Pemerintah AS Tuduh Tiongkok dan Taiwan Curi Teknologi DRAM Micron

By Adam Rizal, Senin, 5 November 2018 | 06:00 WIB

Ilustrasi AS vs Tiongkok

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) menuduh satu perusahaan asal Tiongkok, satu perusahaan dan tiga warga negara Taiwan telah mencuri teknologi DRAM milik perusahaan Amerika Serikat (AS), Micron.

"Perdagangan Internasional baik untuk Tiongkok, tetapi kecurangan harus dihentikan. Pencurian ini telah melanggar perjanjian perdagangan internasional," kata Jaksa Agung AS, Jeff Sessions seperti dikutip Business Insider.

Tuduhan ini sendiri terkait dengan pengumuman dari Departemen Perdagangan AS yang melarang perusahaan AS menjual komponen atau material ke Fujian Jinhua Integrated Circuit Company, perusahaan semikonduktor asal Tiongkok.

Perusahaan yang dituntut oleh DOJ adalah Fujian Jinhua dan salah satu mitranya, yakni United Microelectronics Corporation (UMC).

Sementara salah satu dari tiga warga Taiwan yang dituntut adalah Eksekutif UMC dan Fujian Jinhua, Chen Zhengkun.

Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai General Manajer dan pimpinan cabang Micron di Taiwan dari 2013 hingga 2015.

Zhengkun dituduh mendalangi aksi pencurian data. Tuduhan ini didasari oleh dokumen pengadilan yang mengatakan Chen mundur dari Micron di Taiwan untuk bergabung dengan UMC pada 2015.

Saat itu, kata DOJ, dia mengatur perjanjian kerjasama antara UMC dan Fujian Jinhua. Dalam kerjasama tersebut, UMC bakal menyediakan teknologi DRAM yang akan diproduksi secara besar-besaran oleh Fujian Jinhua di pabrik baru mereka.

Menurut DOJ, Chen juga pernah membujuk karyawan Micron di Taiwan, He Jianting dan Wang Yungming untuk pindah ke UMC.

Pihak AS mengatakan, keduanya terutama Wang, telah mengunduh dan mencuri lebih dari 900 data rahasia terkait desain DRAM Micron yang disimpan di hard drive dan cloud.

Sebelumnya, Micron telah mengajukan gugatan perdata terhadap UMC dan Fujian Jinhua di California. Tuduhannya juga mirip, yakni melemahkan kekayaan intelektual mereka.

Tak lama setelah gugatan ini, pemerintah Tiongkok langsung membuka penyelidikan penetapan harga terhadap Micron, Samsung dan SK Hynix.

Sedangkan Fujian Jinhua dan UMC mengajukan kasus hukum terhadap Micron di pengadilan Tiongkok, yang menuduh persahaan asal AS itu melakukan pelanggaran paten

Campur tangan pemerintah Tiongkok itu yang membuat pemerintah AS bertindak dengan melakukan pelarangan ekspor serta lewat serangkaian tuduhan di pengadilan.