Find Us On Social Media :

Inilah Deretan Media Simpan yang Tak Pernah Mencapai Popularitas

By Administrator, Senin, 5 November 2018 | 19:00 WIB

Sebelum muncul flashdisk, ada banyak teknologi penyimpanan yang mencoba menggantikan floppy disk

Saat ini, menyimpan data digital tergolong mudah dan murah. Harddisk yang ada di PC desktop maupun notebook kapasitasnya semakin besar dengan harga yang relatif kian terjangkau. Ada lagi media penyimpan SSD yang walau masih mahal, harganya pun makin murah.

Namun ada masa ketika media simpan digital merupakan hal yang merepotkan. Pada dekade 1980 sampai dekade 1990 misalnya, cukup banyak kesulitan yang timbul oleh media simpan portabel tersebut.

Salah satu permasalahan utama yang ditimbulkan oleh media simpan portabel adalah kapasitasnya yang sangat terbatas. Saat itu, disket lazimnya memiliki kapasitas 720 kB sampai 1,44 MB.

Karena keterbatasan ini, banyak pihak mencoba membuat media simpan baru yang lebih baik. Namun tak semuanya berhasil mencapai popularitasnya.

Berikut ini adalah beberapa produk media simpan digital yang tak pernah mencapai ketenaran.

Bubble Memory

Bubble Memory

 

Pada awal dekade 1980, memori dalam bentuk semikonduktor masih relatif sangat mahal. Pada saat itu Intel mencoba membuat terobosan dalam hal memori dengan mengembangkan bubble memory.

Jika dipadankan dengan disket, bubble memory merupakan bagian penyimpan data yang ada di dalam cakram, bagian inilah yang selalu bergerak. Sementara bodi bubble memory bisa dipadankan dengan cakramnya itu sendiri, hanya saja tidak berputar.

Bubble memory hanya bertahan lima tahun. Di tahun kelima dari kemunculan bubble memory ini, memori dalam bentuk CMOS yang meskipun harus dipasok energi dengan baterai, menjadi solusi yang jauh lebih murah.

Sejak itu, bubble memory tak pernah digunakan lagi.

ZX Microdrive

 

ZX Microdrive

ZX Microdrive merupakan media simpan yang menggunakan pita mirip dengan pita kaset yang digunakan sebagai media penyimpan musik. Hanya saja, pita di ZX Microdrive jauh lebih kecil dan pendek.

ZX Microdrive dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih murah dibandingkan disket. Namun ternyata kinerjanya jauh dari kata memuaskan.

Kecepatan baca tulis data lebih lambat dari disket dan daya tahannya juga buruk.

Pitanya mudah tergores sehingga data digital yang ada di lokasi itu akan sulit bahkan mustahil untuk dibaca. Proteksi penulisan terhadap ZX Microdrive juga dilakukan melalui software sehingga rentan terhadap masalah bug.

Tak heran, ZX Microdrive gagal menggeser disket.

 

IBM PCjr ROM Cartridge

 

IBM PCjr ROM Cartridge

IBM PCjr (dibaca PC junior) adalah salah satu produk komputer rumahan pertama dari IBM. Selain disket, media simpan yang didukungnya adalah ROM cartridge.

ROM cartridge ini adalah produk yang sama dengan ROM cartridge yang sering digunakan pada peranti video game. Salah satu produk peranti lunak populer yang pernah didistribusikan dalam ROM cartridge adalah Lotus 1-2-3.

Keuntungan penggunaan ROM cartridge adalah dari sisi kecepatan baca tulis karena nyaris instan. Namun kelemahannya adalah pada kapasitas yang relatif terbatas serta harganya yang mahal.

Karena relatif mahal, akhirnya ROM Cartridge lebih banyak digunakan oleh produsen video game.

 

Canon Optical Card

Canon Optical Card

Sesuai dengan namanya, Canon Optical Card berbentuk sebuah kartu dan sudah pasti diproduksi oleh Canon. Canon Optical Card muncul pada awal 1990an. Canon Optical Card ini memiliki ukuran yang kira-kira sama seperti kartu debit/kredit.

Dari sisi kapasitas, Canon Optical Card ini cukup memuaskan karena kapasitasnya nyaris dua kali lipat disket, yaitu 2 MB. Rata-rata disket pada saat itu memiliki kapasitas 1,2 MB.

Namun kelemahan dari Canon Optical Card ini adalah sifatnya yang WORM (Write Once Read Many). Jadi sekali data ditulis, data tersebut tidak bisa diganti.

Kelemahan inilah yang barangkali membuatnya tidak berkembang dan segera ditinggalkan.

Zip Drive

ZIP Drive

 

Zip Drive merupakan pengganti disket yang sebenarnya sangat mumpuni, khususnya dari segi kapasitas. Ketika muncul di tahun 1994, kapasitasnya “hanya” 100 MB, lalu berkembang menjadi 250 MB, dan terakhir menjadi 750 MB.

Saat kapasitas Zip Drive baru berada pada angka 100 MB, HDD yang lazim pada saat itu hanya berukuran 500 MB. Jadi Zip Drive sangat cocok dijadikan media simpan alternatif.

Harga “disket” Zip Drive juga relatif sangat terjangkau. Namun Zip Drive bisa dibilang apes karena tak begitu lama kemudian, muncullah media simpan CD dan diikuti pula dengan CD-R.

Biaya operasional CD-R yang lebih murah membuat media ini lebih disukai daripada Zip Drive.