Find Us On Social Media :

Deli Serdang Siapkan Lima Program Kerja Sebagai Quick Win Smart City

By Cakrawala, Rabu, 7 November 2018 | 16:38 WIB

Drs. Haris Binar Ginting (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Deli Serdang) menyampaikan harapannya ketika membuka bimtek 4 Kabupaten Deli Serdang terkait Gerakan Menuju 100 Smart City di Lubuk Pakam pada tanggal 29 Oktober 2018 lalu.

Bimtek (bimbingan teknis) 4 untuk Kabupaten Deli Serdang dalam rangka Gerakan Menuju 100 Smart City, telah dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2018 lalu. Pada bimtek yang berlangsung di Lubuk Pakam dan merupkan bimtek terakhir tersebut, perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait berkonsultasi mengenai master plan smart city Kabupaten Deli Serdang dengan Dr. Harya Widiputra, ST, MKom (pembimbing smart city Kabupatan Deli Serdang). Selain itu, dibahas pula mengenai quick win smart city Kabupatan Deli Serdang untuk tahun 2018. Tujuannya tentu untuk menfinalisasi master plan dan quick win bersangkutan.

“Resume kita ini, ini akan kita sampaikan ke Pak Bupati, semacam ini kertas kerja kita, kertas kerja kita yang harus kita pertanggungjawabkan. Bimtek 4 ini khusus untuk menyimpulkan pertanggungjawaban kita masing-masing,” ujar Drs. Haris Binar Ginting (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Deli Serdang).

Sekadar informasi, Gerakan Menuju 100 Smart City sendiri digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama sejumlah pihak, dan tahun 2018 adalah tahun keduanya. Pada tahun kedua ini ditargetkan 50 kotamadya/kabupaten yang bergabung dengan Gerakan Menuju 100 Smart City tersebut. Salah satunya adalah Kabupaten Deli Serdang. Smart city Kabupatan Deli Serdang ini tentunya membantu kabupatan di Sumatra Utara dengan luas wilayah 2.497.72 km² itu mencapai visinya. Adapun visi dari Kabupaten Deli Serdang adalah Deli Serdang yang maju, berdaya saing, religius, dan bersatu dalam kebhinnekaan.

Pada master plan smart city Kabupaten Deli Serdang terdapat banyak program kerja dari berbagai OPD. Aneka program kerja tersebut ditargetkan untuk dilaksanakan pada tahun 2018 sampai tahun 2025. Tidak setiap program kerja dimulai pada tahun yang sama. Target pencapaiannya pun berbeda-beda.

Dari lima program kerja yang diajukan untuk menjadi quick win smart city Kabupatan Deli Serdang, empat di antaranya diyakini oleh OPD bersangkutan siap untuk menjadi quick win pada tahun 2018. Keempatnya adalah Kenang Lemu, Jumpa Madu, Integrasi Kampung Organik dan TTIC, serta MeSRA Bertuah. Sementara, program kerja satunya lagi adalah Taman Buah. Namun, program kerja yang akan menjadi quick win smart city Kabupatan Deli Serdang masih akan diputuskan kemudian. Salah satu syarat suatu program kerja untuk menjadi quick win tahun 2018 adalah setidaknya sudah berada dalam tahap perencanaan, dan proses perencanaan ini telah mencapai enam puluh persen atau lebih pada bulan Oktober 2018 lalu.

Dr. Harya Widiputra, ST, MKom (pembimbing smart city Kabupatan Deli Serdang) menjelaskan mengenai strategi pembangunan smart city Kabupaten Deli Serdang saat berlangsungnya bimtek 4 di Lubuk Pakam beberapa waktu lalu.

Kenang Lemu (Kenali Deli Serdang Lewat Museum) adalah program kerja untuk mengenali Kabupaten Deli Serdang melalui museum. Pada Museum Daerah Deli Serdang yang baru selesasi dibangun, pengujung bisa mendapatkan informasi seputar sejarah Kabupaten Deli Serdang termasuk budayanya. Sejarah Kabupaten Deli Serdang yang ditampilkan mulai dari zaman prasejarah sampai zaman setelah kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu, pada museum tersebut, pengunjung antara lain bisa belajar tarian daerah yakni Simalungun, Melayu, dan Karo, belajar bahasa asing, mencari informasi beasiswa, serta mengikut pelatihan jurnalistik.

Jumpa Madu (Jemput Sampah Terima Duit) adalah program kerja yang menghubungkan pelapor sampah dengan pengepul sampah melalui aplikasi. Masyarakat Deli Serdang bisa melaporkan sampah berserta detailnya melalui aplikasi. Nantinya bila ada pengepul sampah yang tertarik, pengepul sampah tersebut bisa merespons, lalu mengambil sampah bersangkutan dan membayar sejumlah uang alias duit kepada sang pelapor. Jumpa Madu diharapkan bisa mengurangsi sampah di Deli Serdang.

Integrasi Kampung Organik dan TTIC (Toko Tani Indonesia Center) adalah program kerja untuk mengintegrasikan hasil pertanian dari Kampung Organik pada TTIC. Kampung Organik seperti namanya adalah program Kabupaten Deli Serdang untuk membuat suatu desa atau beberapa desa, bertani secara organik terhadap tanaman tertentu. Sementara TTIC sendiri dikembangkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk memotong rantai pasok dari produsen ke konsumen, sehingga baik produsen, dalam hal ini petani, maupun konsumen sama-sama untung. Petani tidak ditekan “tengkulak”, konsumen pun mendapatkan harga yang lebih rendah.

Adapun MeSRA Bertuah (Mewujudkan Sekolah Ramah Anak bersama Masyarakat, Orang tua, dan Sekolah) adalah program kerja untuk membuat sekolah menjadi ramah anak, meningkatkan partisipasi orang tua terhadap pembelajaran, menekan diskomunikasi orang tua dengan sekolah, dan meningkatkan partisipasi pihak lain termasuk dunia usaha terhadap pendidikan. Melalui MeSRA Bertuah diharapkan jumlah siswa bermasalah di sekolah maupun yang putus sekolah bisa menurun. Sekolah tidak hanya membuat siswanya menjadi pandai melainkan menumbuhkembangkan pula karakter yang baik.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan komitmen pelaksanaan smart city Kabupaten Deli Serdang olah para ketua OPD, pembimbing, dan bupati. Berhubung Bupati Kabupaten Deli Serdang tidak bisa hadir, beliau diwakilkan oleh Dedi Maswardy, S.Sos, M.AP (Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang).