Find Us On Social Media :

Langkat Andalkan Sektor Pariwisata Sebagai Calon Quick Win Smart City

By Cakrawala, Jumat, 9 November 2018 | 20:26 WIB

Wahyudiharto, S. STP (Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Langkat) ketika berbicara di awal bimtek 4 Kabupaten Langkat terkait Gerakan Menuju 100 Smart City di Bukit Lawang pada tanggal 31 Oktober 2018 lalu.

Terwujudnya Masyarakat Langkat yang lebih maju, dinamis, sejatera dan mandiri, berlandaskan aspek religius, kultural dan berwawasan lingkungan merupakan visi dari Kabupaten Langkat. Bergabungnya Kabupaten Langkat pada Gerakan Menuju 100 Smart City tentunya membantu Kabupaten Langkat mencapai visinya tersebut. Hal ini pun terlihat dari quick win smart city Kabupaten Langkat untuk tahun 2018 yang dicalonkan pada bimtek (bimbingan teknis) 4 yang berlangsung dari 31 Oktober sampai 1 November 2018 lalu di Bukit Lawang. Selain mencalonkan quick win, beberapa perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) juga berkonsultasi megenai master plan smart city Kabupaten Langkat. Keduanya dilakukan dengan Dr. Harya Widiputra, ST, MKom (pembimbing smart city Kabupatan Langkat).

“Di tahap tiga mungkin ada beberapa yang sudah kita sharing, yang sudah kita rangkum,” ujar Wahyudiharto, S. STP (Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Langkat) mengenai calon quick win smart city Kabupaten Langkat untuk tahun 2018, saat membuka bimtek 4 mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Langkat. “Jadi kita harapkan dan juga di sini kita ingin mengangkat ya, mungkin dari sektor pariwisata, karena kita bisa melihat ada beberapa sektor pariwisata yang memang bisa kita jual, punya nilai jual, serta untuk kita angkat menjadi quick win pada bimtek kita di tahap 4 ini,” sebut Wahyudiharto, S. STP lagi.

Berhubung bimtek 4 merupakan bimtek terakhir, pada bimtek 4 ini dilakukan pula penandatanganan komitmen pelaksanaan smart city Kabupaten Langkat. Penandatangan tersebut dilakukan oleh pembimbing dan para ketua OPD termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika. Komitmen pelaksanaan smart city Kabupaten Langkat ini pun akan ditandatangani oleh Bupati Kabupaten Langkat.

Adapun program kerja yang disampaikan sebagai calon quick win smart city Kabupaten Langkat untuk tahun 2018 di bimtek 4 adalah e-Bersih, e-Pasar, Eco-Wisata, MOLIN, dan Pembinaan Entrepreneur Muda Berbasis Syariah. Nantinya, Dinas Komunikasi dan Informatika serta OPD terkait akan menentukan program kerja yang menjadi quick win smart city tahun 2018 untuk Kabupaten di Sumatra Utara yang terkenal akan Bukit Lawang dengan orang utannya tersebut.

Salah satu syarat suatu program kerja untuk bisa menjadi quick win smart city adalah setidaknya sudah berada dalam tahap perencanaan pada tahun bersangkutan. Untuk tahun 2018, program kerja yang bisa menjadi quick win smart city, proses perencanaannya telah mencapai enam puluh persen atau lebih pada bulan Oktober 2018 lalu. Sementara Gerakan Menuju 100 Smart City sendiri digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama sejumlah pihak.

Dr. Harya Widiputra, ST, MKom (pembimbing smart city Kabupatan Langkat) menjelaskan mengenai smart city Kabupaten Langkat yang dilandaskan pada visi dan misi Kabupaten Langkat saat berlangsungnya bimtek 4 di Bukit Lawang beberapa waktu lalu.

e-Bersih adalah sistem informasi pengolahan sampah yang memberdayakan masyarakat Kabupaten Langkat. Melalui aplikasi e-Bersih, masyarakat Kabupaten Langkat bisa melaporkan sampah yang belum diangkut, misalnya di sekitar lingkungannya. Petugas terkait akan menindaklanjuti laporan tersebut dan mengangkut sampah dimaksud.

e-Pasar adalah platform digital yang bertujuan memudahkan pemasaran produk-produk UMKM yang berasal dari Kabupaten Langkat. Pada situs e-Pasar, para pelaku usaha bisa menampilkan produk-produknya beserta informasi pendukung. Hal ini tentunya memudahkan yang mencari informasi mengenai berbagai produk yang ditawarkan oleh Kabupaten Langkat, baik untuk keperluan bisnis maupun lainnya, berhubung tersedia secara online di satu tempat.

Eco-Wisata Bukit Lawang dan Tangkahan adalah program kerja yang bertujuan untuk mengangkat Bukit Lawang dan Tangkahan sebagai ciri khas pariwisata Kabupaten Langkat. Kedua tempat untuk ekoturisme ini memang diinginkan Kabupaten Langkat agar lebih dikenal lagi di Indonesia dan dunia, serta mampu memberikan sumbangsih yang makin besar. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah menyediakan paket-paket wisata, baik untuk Bukit Lawang yang terkenal dengan orang utan yang dilindungi, maupun untuk Tangkahan yang memungkinkan pengunjung memandikan gajah. Dengan paket-paket wisata tersebut, calon wisatawan dimudahkan mengunjungi kedua tempat ini. Wisatawan yang hendak ke Bukit Lawang maupun Tangkahan misalnya bisa mengikuti paket wisata yang perjalanannya dimulai dari Bandar Udara Kualanamu atau Kota Medan.

MOLIN (Mobil Layanan Keliling) adalah mobil yang berkeliling untuk melayani masyarakat Kabupaten Langkat perihal administrasi kependudukan. Dengan MOLIN, untuk urusan administrasi kependudukan tertentu, masyarakat Kabupaten Langkat tidak perlu lagi datang ke “gedung” kantor bersangkutan, melainkan cukup dengan menghampiri mobil itu.

Sementara, Pembinaan Entrepreneur Muda Berbasis Syariah seperti namanya adalah program kerja yang menghadirkan pelatihan berbasis syariah kepada para entrepreneur muda. Program kerja ini akan dipimpin oleh Majelis Ulama Indonesia.