Di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) vs Tiongkok, penjualan Alibaba Group Holding Ltd mencapai 30,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp446,6 triliun pada festival belanja online Singles Day.
Angka itu melampaui target penjualan tahun lalu sebesar 25,3 miliar dollar AS sekaligus rekor baru penjualan terbesar Alibaba itu selama festival belanja 11.11 (Double 11) itu digelar.
Dengan capaian saat ini, Daniel Zhang (CEO Alibaba) mengatakan Alibaba memiliki basis data yang =kuat sehingga mampu untuk memotret kebiasaan konsumen dalam berbelanja.
"Berkat data, Alibaba akan mengembangkan produk-produk yang disukai konsumen, seperti perawatan tubuh dan kesehatan.
Tahun ini, 11.11 lebih dari sekadar festival belanja online. Ini merupakan refleksi dari dari strategi retail baru kami," katanya.
Awalnya Ajang Singles Day merupakan acara liburan mahasiswa baru di Tiongkok untuk merayakan kejombloan mereka.
Namun, kemudian berkembang menjadi festival belanja online selama sebulan penuh yang memuncak dengan hiruk-pikuk penjualan 24 jam pada 11 November.
Angka penjualan langsung mencatatkan 9,92 miliar dollar AS pada jam pertama festival belanja online terbesar di dunia itu.
Jumlah itu naik sekitar 21 persen dari tahun sebelumnya. Hebatnya, Alibaba melampaui penjualan rekor tahun lalu sebelum jam 4 sore.
"Konsumen tidak lagi merasa bahwa Double 11 adalah satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan penawaran yang bagus," kata Konsultan Perusahaan Oliver Wyman (Pedro Yip) sepeti dikutip Reuters.
Alibaba memulai penjualan tahun ini dengan acara yang menampilkan penyanyi AS Mariah Carey, seorang peniru Beyonce Jepang dan pertunjukan Cirque du Soleil bertema sepatu-belanja.
Di Tiongkok, masyarakat berbelanja secara online melalui platform Tamall. Adapun di beberapa negara kawasan Asia Tenggara, misalnya, konsumen berbelanja melalui Lazada seperti di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Selain itu, ada perdagangan elektronik dengan AliExpress.