Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo mulai membuka diri untuk mengembangkan bisnis digital.
Sebelumnya, di bawah CEO lama, Joy Wahjudi, Indosat menyatakan bakal meninggalkan bisnis digital, dan fokus untuk pengembangan jaringan seluler.
Arif Musta'in, Direktur Indosat Ooredoo mengatakan bahwa saat ini perusahaannya akan menggunakan pendekatan yang berbeda.
"Jadi pendekatan kita selama ini transaksional, sekarang strategi kita adalah transformasional. Setidaknya Indosat sekarang lebih terlibat langsung proses transformasi," papar Arif.
Menurutnya, pendekatan yang saat ini dilakukan Indosat sangat fundamental.
"Karena kami sendiri dari Indosat Ooredoo harus menyiapkan kapabilitas, pengalaman, dan sebagainya untuk bisa terlibat transformasi sejauh itu," imbuh Arief.
Untuk mewujudkan transformasinya sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Indosat mengklaim telah memiliki beberapa aset, seperti konektivitas dan satelit yang siap digunakan untuk berkolaborasi dengan mitra lain.
"Indosat Ooredoo Business menyediakan ekosistem solusi digital yang lengkap mulai dari layer device, konektivitas, platform, hingga vertical apps," papar Arief.
Lebih lanjut, Arief mengatakan ingin memposisikan Indosat sebagai trusted partner bagi para mitranya, baik korporasi maupun instansi pemerintah. Untuk saat ini, perusahaan operator seluler tersebut telah menjadi mitra untuk beberapa proyek.
Seperti di sektor transportasi, Indosat turut menyokong pembangunan Airport Management System pada proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat (BIJB).
Kepala divisi pengembangan ICT BIJB, Dadan Hadiyana menyebut salah satu kerja sama Indosat dan BIJB adalah ATM tunggal, di mana ATM yang bergabung harus menyetujui sistem payment yang disesuaikan oleh BIJB yang mengutamakan sistem cashless.
BIJB dan Indosat juga bekerja sama dalam pengelolaan big data.