Find Us On Social Media :

Kembangkan Senjata AI, Tiongkok Rekrut 31 Anak Super Jenius

By Adam Rizal, Kamis, 15 November 2018 | 17:00 WIB

Tiongkok rekrut 31 anak jenius untuk kembangkan senjata AI

Pemerintah Tiongkok dan Beijing Institute of Technology (BIT) merekrut siswa-siswa jenius di negaranya untuk bergabung ke dalam program pelatihan pengembangan senjata berbasis kecerdasan buatan (AI).

BTI telah menyaring dari 5 ribu pelamar menjadi 31 anak di bawah 18 tahun untuk berpartisipasi dalam “Experimental Program for Intelligent Weapons Systems”. Anak-anak itu terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 4 perempuan.

BIT merupakan salah satu institusi penelitian persenjataan militer terbaik di Tiongkok. Program itu menjadi bukti Tiongkok sangat serius mengembangkan teknologi AI untuk militer.

"Anak-anak ini begitu cemerlang, tapi cemerlang saja tidak cukup. Kami mencari kualitas lainnya seperti kemampuan berpikir kreatif, dorongan untuk bersaing, dan kegigihan saat menghadapi tantangan," kata juru bicara BTI seperti dikutip South China Morning Post.

"Mereka juga harus memiliki semangat untuk mengembangkan senjata baru, dan berjiwa patriot," ucapnya.

Nantinya, setiap siswa akan dibimbing oleh dua ilmuwan senjata, satu dari latar belakang akademis dan yang satunya dari industri pertahanan.

Setelah menyelesaikan program singkat di semester pertama, para siswa akan memilih bidang khusus yang terdiri dari teknik mekanik, elektronik, atau desain senjata secara keseluruhan.

Setelah lulus, para siswa jenius itu akan bekerja di laboratorium pertahanan yang relevan dan mereka akan mengembangkan keahlian mereka lewat pengalaman langsung.

Salah satu siswa yang terpilih, Qi Yishen dari provinsi Shandong mengatakan, ia sudah tertarik dengan senjata sejak kecil dan senang membaca buku dan majalah tentang topik tersebut.

Saat menerima tawaran wawancara untuk program BIT, Qi Yishen tengah mempersiapkan diri untuk berkuliah di Tsinghua University, salah satu perguruan tinggi terbaik di Tiongkok.

BIT meluncurkan program tersebut di kantor pusatnya di Norinco, salah satu kontraktor pertahanan terbesar di China pada 28 Oktober.

Setelah menyelesaikan program 4 tahun tersebut, para siswa diharapkan akan melanjutkan ke program PhD dan menjadi pemimpin selanjutnya dari program persenjataan AI Tiongkok.