Google memperkenalkan aplikasi Google Go di Indonesia dalam agenda "Google for Indonesia" yang berlangsung di Jakarta.
Aplikasi ini menyusul deretan aplikasi "hemat" lain besutan Google seperti YouTube Go, Files Go, dan Asisstant Go, yang sudah ada.
Aplikasi berlabel "Go" merupakan versi irit yang dirancang lebih ringan dibanding aplikasi standar dengan nama serupa tanpa embel-embel itu.
"Kami meluncurkan Google, aplikasi terbaru dengan dukungan AI (kecerdasan buatan) yang dirancang khusus untuk pengguna baru internet di smartphone," jelas Kentaro Tokusei, Product Management Director Google Search, saat meluncurkan aplikasi Google Go.
Pengguna baru ini adalah mereka yang beranjak dari feature phone dan beralih ke smartphone. Sebab, aplikasi berlabel "Go" memang menyasar smartphone entry-level yang berspesifikasi rendah.
Ukuran file Google Go hanya 5 MB dan diklaim menghemat kuota data hingga 40 persen saat digunakan untuk melakukan penelusuran.
Dengan ukuran yang kecil, smartphone dengan ruang penyimpanan kurang dari 1 GB pun akan tetap bisa menampung aplikasi Google Go.
Google Go juga bisa diandalkan saat melakukan penelusuran di daerah dengan koneksi jaringan 2G atau disaat jaringan internet tidak stabil.
Jika jaringan terputus, Google Go akan mengingat dan mengambil hasil penelusuran untuk ditampilkan saat pengguna online kembali.
Antarmuka Google Go dibuat sederhana dengan menyuguhkan isu-isu di internet yang sedang menjadi trending Google saat itu.
Beberapa aplikasi yang diklaim banyak digunakan di Indonesia juga tersedia dan bisa diakses dengan satu kali ketukan.
Aplikasi-aplikasi tersebut dikelompokan menjadi 13 kategori, seperti kategori Berita, Olahraga, Pendidikan, Lowongan, dan sebagainya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR