Perusahaan teknologi berbondong-bondong ingin menggeser dominasi Netflix di industri on-demand video streaming yang terus tumbuh. YouTube dan Amazon sedang melakukannya, lantas segera disusul Apple.
Kabar terbaru meyebutkan Apple bakal memperkenalkan layanan streaming besutannya pada acara peluncuran yang digelar 25 Maret mendatang.
Namun, menurut sumber dalam, layanan itu baru akan tersedia secara luas pada pertengahan 2019.
Sudah cukup lama Apple sesumbar soal layanan video streaming bikinan sendiri, tetapi proses penggarapannya memang tak semudah membalikkan telapak tangan.
Begini Caranya
Beberapa tahun terakhir, Apple gencar meneken kreator dan produser untuk memproduksi konten orisinil.
Apple pun sejatinya sudah mulai menyuguhi serial orisinil ke publik, semacam “Carpool Karaoke” dan “Planet of the Apps”.
Keduanya dirilis melalui Apple Music dan sifatnya masih uji coba, mengingat Apple Music kodratnya dibuat untuk streaming musik.
Lantas, jika ingin menyaingi Netflix, apa yang membuat Apple lebih unggul? Jika hanya bertumpu pada konten orisinil, Apple bisa dibilang masih kalah.
Dilihat dari uang yang digelontorkan saja, Apple sejauh ini baru menghabiskan sekitar 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) untuk memproduksi konten orisinil.
Sementara itu, Netflix sepanjang 2018 sudah menghabiskan 12,4 miliar dollar AS (Rp 173 triliun) demi memperkaya aneka konten yang diproduksi sendiri. Keunggulan Apple dibanding Netflix tak lain dan tak bukan adalah ekosistem.
Apple memiliki banyak layanan hiburan lain semacam Apple Music dan TV App seperti dikutip Bloomberg.
Source | : | Bloomberg |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR