GO-FOOD memberikan peningkatan transaksi dan omzet kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dengan bergabung ke GO-FOOD, sebanyak 55 persen mitra UMKM juga tercatat mengalami peningkatan klasifikasi rata-rata omzet.
Lalu dengan adanya akses ke aplikasi Go-Food, sebanyak 93 persen mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi.
"72 persen mitra UMKM klasifikasi 'usaha mikro' memiliki omzet Rp300 juta per tahun. Bahkan riset yang sama menunjukkan angka sebanyak 26 persen mitra UMKM memiliki omzet Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per tahun," sebutnya.
Beberapa manfaat yang dirasakan oleh para mitra UMKM adalah usaha menjadi lebih populer (95 persen), adanya peningkatan frekuensi penjualan (97 persen), peningkatan omzet (97 persen), dan mendapatkan pelanggan baru (96 persen).
Riset itu dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka.
Penentuan responden penelitian dilakukan dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir, yaitu mitra UMKM Go-Food (1,000 responden).
Riset ini secara menyeluruh menyasar pada mitra Go-Jek dalam paparan 'Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018'.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR