Agar dapat bersaing di industri layanan cloud, IBM mengumumkan akuisisi Red Hat pada Oktober 2018 lalu. Kini proses akuisisi tersebut telah rampung dan Red Hat resmi menjadi bagian dari IBM.
Proses akusisi ini memakan waktu beberapa bulan dan menghabiskan dana sebesar 34 dollar AS atau sekitar Rp517 triliun.
Dengan harga tersebut, akuisisi Red Hat oleh IBM ini menjadi akuisisi perusahaan software terbesar yang pernah terjadi.
Proses akuisisi ini rampung setelah mendapatkan restu dari regulator dan Komisi Eropa. Dalam keterangannya, pihak IBM mengatakan bahwa mereka akan tetap menjaga model bisnis dan pengembangan Red Hat seperti sebelumnya.
Pasalnya, model pengembangan berbasis komunitas inilah yang dianggap menjadi salah satu kekuatan terbesar Red Hat.
"Bersama-sama, IBM dan Red Hat akan menghadirkan platform multicloud hybrid generasi berikutnya," ungkap pihak IBM dalam pernyataan resminya seperti dikutip WcffTech.
Dua petinggi kedua perusahaan pun menegaskan bahwa IBM dan Red Hat akan saling melengkapi.
Dengan bergabungnya Red Hat ke IBM, maka kedua perusahaan dapat menyederhanakan infrastruktur dan proses untuk komunitas open source.
Baca Juga: Unik! Oppo Find Y Punya Teknologi Kamera di bawah Permukaan Layar
Pada Oktober 2018, CEO IBM, Ginni Rometty menyatakan bahwa akuisisi ini bakal mengubah peta persaingan, di mana dengan transaksi ini, IBM akan menjadi penyokong teknologi komputasi cloud terbesar di dunia.
"Ini (akuisisi) merubah semuanya yang berhubungan di pasar Cloud. IBM akan menjadi penyokong komputasi Hybrid Cloud nomor 1 di dunia." ujar Ginni.
IBM berharap kesepakatan ini akan senantiasa membantu mengejar ketinggalan dari Amazon, Alphabet, dan Microsoft dalam bisnis cloud yang berkembang pesat belakangan ini.
Seperti diketahui, saham IBM telah kehilangan hampir sepertiga dari nilainya dalam lima tahun terakhir, sementara saham Red Hat naik 170 persen dibandingkan periode yang sama dengan IBM.
IBM dan Red Hat, dibantu oleh perangkat lunak yang dibuatnya, yang juga merupakan dua pendukung Linux terbesar di dunia teknologi.
Dengan penggabungan ini, IBM memiliki misi untuk menjadi penyedia teknologi hybrid cloud mengalahkan raksasa teknologi Microsoft.
Red Hat sendiri dibangun 25 tahun yang lalu, tepatnya pada 1993, sebagai distributor sistem operasi Linux dengan desain berbeda.
Software ini umumnya digunakan di komputer server yang menggerakkan pusat data perusahaan.
Baca Juga: Qualcomm Umumkan 215 Mobile Platform, Hadir pada Semester Kedua ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR