Mirisnya, pada tahun 2018 startup ini terpaksa gulung tikar lantaran terbukti melakukan kebohongan publik atas teknologi yang mereka ciptakan.
Akibatnya, Holmes dituntut denda dan seluruh keuntungan serta aset perusahaan diambil oleh para investornya.
Tidak hanya itu, ia juga mendapat sanksi untuk tidak menjabat sebagai pemimpin di perusahaan publik selama 10 tahun.
4. Jawbone
Merupakan sebuah startup asal Amerika Serikat yang terkenal dengan produk seperti bluetooth earphones, bluetooth speakerphones, dan fitness trackers.
Pada tahun 2017, perusahaan ini terpaksa melakukan likuidasi aset dkarenakan sudah tidak mampu lagi mengatasi krisis keuangan.
Pangsa pasarnya yang kian tergerus akibat ketidakmampuan bersaing dengan kompetitor seperti Fitbit dan Samsung juga menjadi alasan jatuhnya startup yang menyandang gelar Unicorn itu.
Sebelum mengalami kebangkrutan, Jawbone memiliki valuasi yang mencapai nilai US$3,2 miliar.
Sedangkan terkait pendanaan, startup ini sudah mendapatkan pendanaan dengan total hampir US$1 miliar yang berasal dari beberapa investor.
Saat ini, Hosain Rahman, CEO Jawbone, telah mendirikan perusahaan baru yang bernama Jawbone Health Hub dengan fokus menghadirkan produk-produk teknologi untuk kesehatan.
5. Powa Technologies
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR