Berbasis di Inggris, Powa Technologies merupakan startup pengembang platform yang memiliki kemampuan untuk menyediakan kapabilitas menangani situasi multisite e-commerce.
Platform yang disediakan terdiri dari PowaTag dan PowaPOS yang dapat digunakan oleh konsumen dan penjual, dan PowaWeb yang menyediakan kenyamanan multi-channel shopping.
Berkat kesuksesan dari platform-platform itu, pada masanya startup ini pun berhasil memiliki kantor cabang di 13 negara di seluruh dunia.
Sayangnya, startup yang miliki gelar Unicorn ini terpaksa bangkrut karena memiliki masalah hutang yang tak mampu diselesaikan.
Sebagai startup yang memiliki total valuasi mencapai US$2,7 miliar, kegagalan Powa Technologies merupakan yang terbesar yang pernah dialami oleh sebuah startup di Inggris.
6. Ofo
Startup layanan bike sharing (berbagi sepeda) asal Negeri Tirai Bambu, Ofo, menyatakan bahwa mereka tengah mengalami masalah keuangan yang besar dan diisukan akan segera mengalami kebangkrutan.
Strategi “bakar duit” yang berlebihan dan model bisnis yang tidak jelas dikabarkan menjadi penyebab utamanya.
Ofo sendiri merupakan salah satu startup bergelar Unicorn yang memiliki valuasi sebesar US$2 miliar.
Startup ini juga sempat mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan terkemuka.
Alibaba Holding Ltd. dan Didi Chuxing merupakan contoh perusahaan yang pernah berinvestasi miliaran dolar kepada Ofo.
Meski sempat mengalami masa keemasan, kini layanan Ofo mulai ditinggalkan oleh sebagian besar penggunanya.
Lebih parahnya, ribuan sepeda yang ada di area publik menjadi tidak terurus dan malah merusak penampilan wajah beberapa kota di Cina.
Dai Wei, CEO Ofo, kini juga sedang menjalani proses hukum dan masuk dalam daftar hitam di negaranya sendiri tersebut.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR