Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya menyarankan agar pengguna mengganti nomor yang digunakan untuk autentikasi dua faktor atau otentikasi dua faktor.
"Kalau mau pindah tangan atau ganti nomor harus pastikan semua TFA [two factor authentication] sudah diganti nomornya. Caranya dengan menghubungi penyedia kartu kredit dan bank tempat buka akun," kata Alfons.
Lebih lanjut kata Alfons, merujuk pada kasus tersebut, operator seluler bakal 'lepas tangan' karena mereka hanya penyedia jaringan.
Kecuali, ketika ditemukan ada kartu yang dipalsukan maka operator bisa dimintai pertanggungjawaban.
2. Pastikan nomor ponsel tak lagi terhubung dengan aplikasi apapun
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha menghimbau kepada masyarakat untuk memastikan nomor lama mereka tidak terhubung dengan akun di sejumlah platform digital seperti media sosial, email, perbankan, ecommerce dan lainnya.
"Ketika akan berganti nomor sebaiknya perlu dipertimbangkan untung ruginya dan berhati-hati. Pastikan bahwa nomor yang akan diganti tidak terhubung dengan layanan lain seperti media sosial, email, akun perbankan, e-commerce dan seterusnya," tuturnya.
"Dengan kata lain verifikasi atau otentikasi pada layanan-layanan tersebut diarahkan ke nomor baru," pungkas Pratama.
3. Pastikan nomor telepon tidak terhubung dengan bank dan layanan fintech
GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim juga menyarankan agar nomor telepon pengguna tidak lagi terhubung dengan akun bank atau penyedia layanan fintech seperti Ovo, Gopay, LinkAja, atau Dana.
Ia pun menyarankan pengguna untuk menghentikan layanan tersebut saat melakukan penggantian nomor telepon.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR