Facebook kembali mengakuisisi perusahaan yang dianggap bisa mendukung bisnisnya. Kini, raksasa jejaring sosial itu mencaplok Beat Games, studio game virtual reality (VR) yang menciptakan game populer Beat Saber.
Sebagai informasi, Beat Saber adalah game VR di mana pemain memiliki misi untuk menebas beragam balok yang menghampiri mereka dengan dua buah pedang neon (lightsaber) sembari diiringi irama musik.
Game VR futuristik bernuansa musik ini bisa dimainkan di PS4 (PSVR), Microsoft Windows (SteamVR, Oculus), dan Oculus Quest.
Tidak disebutkan berapa nilai yang harus ditebus Facebook untuk meminang Beat Games. Meski telah diakuisisi Facebook, Beat Games tetap akan beroperasi di markas mereka yang berlokasi di Praha, Ceko. Perbedaannya hanyalah Beat Games kini berada di bawah naungan Oculus Studios, divisi Facebook yang menangani aneka game VR.
Director of Content Oculus Facebook, Mike Verdu mengatakan alasan di balik akuisisi Beat Games tak lain karena studio game ini terbukti memiliki potensi untuk mengembangkan game VR mereka lebih lanjut.
"Beat Games akan dapat berakselerasi, menambahkan lebih banyak musik, dan lebih banyak fitur menarik ke Beat Saber serta membawa game ini ke lebih banyak orang," kata Verdu sebagaimana dihimpun Blog Oculus.
Untuk nasib game Beat Saber sendiri, Verdu memastikan pihaknya bakal tetap menambah aneka konten baru, seperti mode bermain 360 derajat, berikut dukungan untuk memainkan beragam mod.
Ia juga memastikan bakal terus mendukung komunitas Beat Saber yang banyak membuat versi modifikasi. Namun, Verdu akan menolak modifikasi ilegal yang melanggar hak cipta dan kebijakan yang dibuat oleh Facebook.
Pengguna Facebook
Facebook memang serius menggarap teknologi VR yang digadang-gadang akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi mereka. Rencananya teknologi VR ini akan diperkenalkan secara perlahan kepada basis pengguna Facebook yang terus meningkat.
Dalam laporan keuangan kuartal-III 2019, Facebook memaparkan bahwa ada sekitar 2,4 miliar pengguna yang mengakses Facebook setiap bulannya.
Jumlah pengguna aktif bulanan ini meningkat 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Sementara rata-rata pengguna aktif yang login ke layanan Facebook mencapai 1,62 juta setiap harinya, meningkat 9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Lantas, dari mana mereka mengakses Facebook?
Pengguna Facebook sepertinya ramai mengakses jejaring sosial tersebut dari smartphone mereka. Bisa dibilang begitu lantaran Facebook juga melaporkan bahwa ada peningkatan pendapatan iklan di sektor mobile.
Adapun pendapatan iklan Facebook melalui mobile mencapai 94 persen dari keseluruhan revenue, meningkat 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan Facebook secara keseluruhan sendiri tercatat di angka 17,6 miliar dollar AS meningkat 29 persen dari total pendapatan 13,7 miliar dollar AS di kuartal 3 2018.
Sehingga jika dihitung-hitung, pendapatan dari mobile advertising berkisar di angka 17,3 miliar dollar AS.
"Kami memiliki performa kuartal yang baik dan komunitas serta bisnis kami terus tumbuh," kata pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg sebagaimana dihimpun blog Investor FB.
"Fokus utama kami adalah pengembangan isu-isu sosial besar dan membangun pengalaman baru yang meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh dunia," tambahnya.
Terkait jumlah pengguna, Facebook juga mengungkap bahwa secara total ada sekitar 2,2 miliar orang kini menggunakan layanan Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp setiap harinya.
Sementara 2,8 miliar orang terpantau mengakses salah satu dari empat layanan tersebut setidaknya dalam satu bulan terakhir.
Dengan basis pengguna sebanyak itu, Facebook memiliki keuntungan untuk memperkenalkan produk VR-nya di masa depan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR