Diberitakan sebelumnya, raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat ini telah membatasi perjalanan karyawannya ke China, Korea Selatan, dan Italia.
Untuk mengatasi kelangkaan komponen tersebut, Apple langsung membuka kembali tokonya di China setelah dipaksa untuk sementara menutup semua 42 lokasi karena virus. Sejauh ini Apple telah membuka 38 toko.
Meski pabrik telah dibuka, nyatanya pemulihan produksi pabrik-pabrik tersebut lebih lambat dari perkiraan. Sebab Apple menekankan kesehatan para pekerjanya adalah 'prioritas utama' dan bermaksud memulihkan operasi dengan cara seaman mungkin.
Dilansir Engadget, di tengah merebaknya penyebaran virus corona Apple pesimistis bisa memenuhi target pendapatan pada kuartal pertama 2020.
Source | : | Apple |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR