Data dari perusahaan lain yang saya dapatkan adalah data dari tahun 2016 dan merupakan komposisi total karyawan, bukan dari bidang teknologi saja. Misalnya, Linkedin 42% wanita, Amazon 39%, Apple 32%, Microsoft 26%, Salesforce 30%, dan Uber 36%.
Keberagaman Gender dan Kinerja Perusahaan
Data-data di atas menunjukkan bahwa keberagaman gender bukanlah sesuatu yang mudah direalisasikan di perusahaan teknologi. Walaupun begitu, bukan berarti mereka mengganggap remeh isu ini. Sebaliknya, mereka terus berusaha untuk meningkatkan keberagaman. Mengapa hal ini demikian penting? Bukan hanya soal keadilan saja, tetapi riset menunjukkan bahwa keberagaman juga mempunyai dampak ekonomi.
Hasil penelitian Morgan Stanley yang dipublikasikan pertengahan tahun lalu menunjukkan, perusahaan teknologi yang memiliki tim yang beragam secara gender akan menunjukkan performa bisnis yang lebih baik.
Dalam laporan riset tersebut disebutkan, teknologi adalah sektor yang paling rendah dalam hal keberagaman gender. Padahal, perusahaan teknologi yang serius mengusahakan keberagaman gender terbukti menghasilkan hasil bisnis yang lebih baik. Selama lima tahun terakhir, perusahaan yang lebih beragam gender menghasilkan hasil bisnis 5,4% lebih tinggi daripada perusahaan yang kurang beragam dari sisi gender.
Setelah menganalisis 1.600 korporasi dari berbagai sektor, Morgan Stanley menemukan bahwa perusahaan dengan keberagaman gender cenderung memiliki fundamental yang lebih kuat, dan kinerja dan penyesuaian risiko yang lebih baik. Terutama di bidang teknologi, korelasi antara keberagaman gender dan kinerja lebih tajam. Alasan yang disebutkan adalah keberagaman gender berkorelasi dengan meningkatnya produktivitas, inovasi, retensi karyawan, dan manajemen risiko yang lebih baik. Semua itu adalah faktor-faktor yang penting dalam mendukung kinerja perusahaan.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian McKinsey tentang keberagaman dan kinerja finansial. Riset yang dimulai sejak 2015 dan di-update pada awal tahun 2018 ini menganalisis lebih dari 1.000 perusahaan di dua belas negara. McKinsey menemukan bahwa perusahaan yang lebih beragam gender, khususnya di level eksekutif, menghasilkan profitabilitas 21% lebih tinggi dibanding perusahaan lain.
Nah, Anda sebagai pemimpin di bidang teknologi, perlu lebih memperhatikan hal ini. Untuk mencapai keberagaman memang diperlukan usaha, dimulai dari proses perekrutan. Sejak awal dapat disusun kriteria perekrutan tim dengan membuka kesempatan yang sama kepada kedua gender. Pada kasus Duolingo, bahkan mereka sengaja mencari di kampus yang memiliki lebih banyak lulusan wanita di jurusan Computer Science. Lever mencanangkan keberagaman sebagai salah satu goal (tujuan) yang harus dicapai perusahaan.
Selain rekrutmen, usaha pengembangan dan retensi karyawan juga harus memperhatikan kesempatan yang sama untuk kedua gender. Di beberapa perusahaan bahkan ada pelatihan keberagaman (diversity training) yang salah satu tujuannya adalah melatih para manajer untuk menghindari bias dalam penilaian. Jadi, bagaimana dengan perusahaan Anda?
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR