Mimpi Besar
Para pendiri Pintaria sendiri memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan internasional. Novis, misalnya, pernah mendirikan SwapSwop, sebuah situs virtual campus saat masih merantau di Washington, AS. Sementara Gerald memiliki pengalaman panjang di area bisnis dan pendidikan saat melalang buana ke Inggris, Korea Selatan, dan Rusia.
Pendiri Pintaria lainnya, Tovan Krisdianto (CFO Pintaria), adalah profesional yang pernah bekerja di perusahaan multinasional di UAE, Libya, dan AS. “Kami semua kembali ke sini untuk meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia,” ungkap Gerald mengungkapkan mimpinya.
Saat ini, ada sekitar 7000 mahasiswa yang telah telah berkuliah online melalui Pintaria. Mayoritas adalah lulusan SMA dengan usia antara 18-35 tahun. Sementara untuk kursus, jumlah siswanya sudah lebih dari 50 ribu orang. “Bahkan ada satu keluargaーayah, ibu, dan anakーyang mengambil kursus di Pintaria,” ungkap Novis sambil tergelak.
Saat ini, Pintaria juga menjadi dipercaya menjadi mitra pemerintah dalam program Kartu Prakerja. Ada banyak pelatihan online yang disediakan Pintaria, mulai dari pelatihan menjadi barista dan membuka warung kopi di rumah sampai pengantar untuk mempelajari Artificial Intelligence (AI).
Melalui program Kartu Prakerja, Novis berharap munculnya budaya lifelong learning di masyarakat Indonesia. “Mudah-mudahan semakin banyak orang yang berinvestasi ke diri sendiri melalui pendidikan,” tambah Novis.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR