Di Sleman, Grab bermitra dengan pemerintah daerah Sleman untuk mengajak 24 pasar tradisional basah di Sleman bergabung dalam platform Grab. Pelanggan sekarang dapat membeli barang sehari-hari dari hampir 12.500 penjual tradisional menggunakan GrabAssistant
Melalui kerja sama ini, Grab berupaya mendukung pemerintah agar memastikan bisnis tradisional dan wirausahawan di lokasi terpencil tidak tertinggal dalam akselerasi digital. Hingga hari ini, Grab telah membantu lebih dari 100 pasar tradisional di Indonesia untuk beralih ke bisnis online melalui GrabMart.
The World Bank juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka meningkatkan kemampuan digital masyarakat Indonesia dan memastikan bahwa setiap orang dapat memperoleh manfaat dari inovasi.
Satu Kahkonen, The World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste menjelaskan, “Menjadikan teknologi dan inovasi berkembang dan pada saat yang bersamaan melindungi warga negara dari konsekuensi yang tidak disengaja dari disrupsi teknologi adalah hal yang penting untuk Indonesia. Untuk memastikan bahwa manfaat dari inovasi ini dapat dinikmati oleh semua orang, sangat penting untuk menutup kesenjangan digital dengan menghubungkan 93,6 juta orang dewasa Indonesia yang saat ini tidak memiliki akses terhadap internet dasar.”
Grab Dukung Ketahanan Ekonomi Indonesia
Sebuah riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics di bulan Januari 2020 menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Mitra Grab dari 12 kota yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.
Riset tersebut menjelaskan bahwa mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios merasakan adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35% dan 17% setelah bergabung dengan Grab, dan 12% mitra merchant GrabFood mengatakan bahwa mereka terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. Secara keseluruhan, gig work dari platform Grab berkontribusi sebesar Rp77,4 triliun bagi ekonomi Indonesia pada 2019, meningkat 58% dari Rp 48,9 triliun pada tahun 2018.
Menanggapi hasil riset tersebut, Ridzki menambahkan, “Meski dihadang oleh ketidakpastian ekonomi di masa depan, namun kami percaya bahwa kami dapat turut berperan dalam membangkitkan ekonomi Indonesia lewat digitalisasi UMKM melalui layanan seperti GrabFood, GrabKios, dan GrabMart, sembari menciptakan peluang ekonomi lainnya bagi jutaan wirausahawan mikro.”
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR