Enpact, organisasi non-profit dari Jerman yang fokus pada pemberdayaan wirausahawan, meluncurkan indeks keramahan startup (Startup Friendliness Index/SFI) di kota-kota di Asia. Jakarta menjadi salah satu fokus utama.
Review berbasis riset tentang SFI ini dimuat dalam empower magazine yang diluncurkan pertama kali pada 31 Maret 2021.
Diproduksi oleh enpact bekerjasama dengan Departemen Senat Berlin dan agensi komunikasi global Redhill Communications, empower mengulas tingkat SFI di berbagai kota di dunia dan. Laporan tersebut menyoroti tren inovasi, serta melacak dan menilai tren ekosistem startup Asia. Tiga kota, yakni Singapura, Jakarta, dan Bengaluru (India), dipilih sebagai fokus utama pada edisi pertama ini karena status ketiganya sebagai salah satu pusat inovasi yang paling berkembang di kawasan Asia.
Ada enam domain vital yang mendorong kewirausahaan dalam metode pengukuran SFI, yaitu sumber daya manusia, kemampuan finansial, infrastruktur, startup scene, kondisi pasar, dan keadaan ekonomi makro.
Enam domain tersebut kemudian dibagi lagi dalam 17 sub domain. Kota dengan performa terbaik di setiap kategori tersebut akan diberikan score tertinggi 100 meliputi faktor-faktor yang paling bermanfaat bagi lingkungan startup.
Singapura, Raih Skor Sempurna
Sebagai pusat startup dan inovasi di Asia yang diakui secara global, Singapura memperoleh skor SFI sebesar 69,09 dan secara konsisten menempati peringkat tinggi pada berbagai domain dalam SFI. Bahkan Singapura mendapatkan skor sempurna di beberapa kategori, seperti tingkat kualitas peraturan pemerintah, serta pengendalian korupsi dan penyuapan.
Namun, ulasan dalam empower juga mencatat beberapa tantangan terbesar startup di Singapura, yaitu biaya hidup yang tinggi, tingkat kompetisi tenaga kerja yang sangat ketat, serta sulitnya akses untuk memperoleh sumber pendanaan tahap awal.
Jakarta, Paling Berkembang di Asia
Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di dunia dan memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar ke-10, merupakan pusat startup yang paling berkembang pesat di Asia.
Jakarta dilaporkan memiliki skor SFI 43,23, berkat kekuatan utama pada infrastruktur teknologi yang maju, pasar yang besar dan murah, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Lima startup unicorn yang ada di Indonesia semuanya berbasis di Jakarta. Sektor Fintech, khususnya, telah berkembang sebanyak 83 persen selama periode September 2019 hingga Agustus 2020. Tantangan ekosistem startup di Jakarta, di antaranya, tingkat polusi yang tinggi, peningkatan biaya hidup dan kepadatan penduduk yang signifikan, serta adanya kebijakan pembatasan kuota yang diberlakukan secara nasional.
Bengaluru, Miliki Budaya Kewirausahaan
Evolusi Bengaluru menjadi salah satu pusat teknologi dan inovasi terdepan di negara tersebut dimulai saat perusahaan manufaktur publik yang besar masuk di India.
Dengan skor akhir SFI 48,45, Bengaluru menjadi lokasi yang menarik bagi startup karena kemudahannya dalam merekrut tenaga kerja berkualitas, berfokus pada pelatihan internal, penetrasi teknologi informasi dan komputer yang kuat, dan budaya kewirausahaan yang diterima secara luas. Namun, Bengaluru mengalami kendala karena adanya bias dari para investor terhadap perusahaan B2B dan mengadopsi ide-ide yang lebih “aman”, serta tingkat aktivitas perdagangan yang rendah di India.
Selain analisis mendalam tentang ekosistem startup, empower juga menyajikan insight menarik dari para pemimpin startup di Singapura, Jakarta, dan Bengaluru dalam berbagai topik, seperti membangun bisnis regional, kecerdasan buatan, pemberdayaan bisnis UMKM, teknologi di sektor logistik, serta keterlibatan perusahaan dan startup. Laporan juga meliputi rekomendasi bagi setiap kota yang dibagi secara mendalam dalam enam domain.
Lebih dari 60 kota di Amerika Latin, Timur Tengah, Amerika Utara, Asia, dan Afrika telah dikategorikan dibawah metrik SFI. Laporan empower edisi berikutnya direncanakan terbit pada Q3 2021 dan kemungkinan akan berfokus menganalisa beberapa kota di Meksiko.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR