“IGDX kelak diharapkan menjadi forum industri game terbesar di Asia Tenggara” kata Nyoman.
Ia mengajak para pelaku industri game lokal untuk memanfaatkan dengan baik peluang dalam ajang IGDX. Pendaftaran untuk IGDX Academy akan dibuka sampai dengan 02 Agustus 2021 melalui situs www.igdx.id.
“Saya berharap ajang ini dapat efektif mendorong dan merajut ekosistem industri game lokal, sekaligus mampu menghasilkan peta jalan bagi industri game lokal yang semakin kondusif, kreatif, dan inovatif,” kata Nyoman.
Senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguna mengatakan, sebagai industri digital yang tak terbatas oleh posisi geografis, persaingan di industri game sangat ketat karena langsung berhadapan dengan industri besar di skala global.
“Melihat hal tersebut, IGDX menempati posisi yang unik dan krusial dalam industri game Indonesia. Dengan menarget secara spesifik para pelaku profesional, dan bukan pemula atau amatir, IGDX menaikkan batas atas kemampuan developer lokal agar semakin mampu bersaing secara global,” kata Cipto Adiguna.
Peserta IGDX akan dibekali tidak hanya pengetahuan, tapi juga sumber daya dan kesempatan untuk mencapai “next level” dalam karir dan usaha mereka di industri game. IGDX Academy memberikan pembelajaran dari mentor-mentor kelas dunia yang akan mengikuti perjalanan iterasi selama 3 bulan.
IGDX Business adalah panggung bagi para peserta untuk bertemu dengan calon partner yang dapat membukakan pintu ke pasar global. IGDX Conference menyediakan informasi terkini di industri game lokal dan hubungan serta rencana Indonesia ke depan.
Ia menambahkan, industri game adalah industri yang tidak hanya berukuran raksasa, namun juga masih tumbuh setiap tahunnya. Keeratannya dengan teknologi menjadikan industri ini tidak terduga, dan selalu ada tempat bagi pemain baru yang bisa menemukan celah.
“Oleh karena itu, agar industri game lokal dapat berkembang diperlukan bukan hanya kemampuan bersaing di saat ini, namun juga fundamental yang kuat agar ketika datang saatnya industri ini berubah, para pelaku industri game di Indonesia dapat menemukan tempatnya untuk berhasil,” demikian Cipto Adiguna.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR