Ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 kembali digelar dengan rangkaian kegiatan mencakup IGDX Academy, IGDX Business, dan IGDX Conference sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelaku industri game dalam negeri dan mendorong industri game lokal untuk go global.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan sejumlah langkah persiapan dilakukan.
“Ini adalah langkah nyata untuk mendukung terlaksananya ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019. Sebuah ajang yang bertujuan untuk mewadahi bertemunya pelaku industri game global dengan industri game lokal. Selain juga menjadi sarana peningkatan kualitas SDM industri game tanah air dan showcase bagi karya industri game dalam negeri,” kata Dirjen Aptika, Semuel A. Pangerapan.
Dalam penyelenggaraan IGDX di tahun 2019, sebanyak 66,1% diantaranya merupakan kalangan profesional. Sementara peserta terbanyak kedua dari kalangan mahasiswa sebanyak 16,1%. Hal itu berarti keberminatan terhadap IGDX berpadu antara pelaku industri dan SDM yang tertarik masuk ke dalam industri game. IGDX juga menjadi ruang bagi perluasan jejaring yang baik bagi pihak-pihak tersebut.
Karena itu, Kemenkominfo menggandeng Asosiasi Game Indonesia (AGI) untuk mengadakan kembali IGDX di tahun 2021 dengan menggabungkan kegiatan secara offline dan online atau secara hybrid pada lingkup skala yang lebih besar dan rangkaian kegiatan yang lebih variatif.
Pada tahun ini, pelaksanaan event IGDX akan digelar pada rentang waktu Oktober-November 2021 mencakup IGDX Academy, IGDX Business, dan IGDX Conference.
“Saya juga berharap penyelenggaraan IGDX 2021 ini bisa menjadi ajang bertemunya perusahaan dan pelaku industri game global untuk berbagi pengetahuan dengan pelaku industri game lokal,” kata Semuel A. Pangerapan.
Ada tiga kegiatan utama dalam IGDX 2021 mencakup pertama, IGDX Academy merupakan kegiatan mentorship yang diberikan oleh mentor-mentor yang berpengalaman di industri game yang berasal dari pelaku industri asing dan dalam negeri.
Kedua, IGDX Business merupakan kegiatan business matchmaking yang mempertemukan game developer Indonesia dengan publisher, studio game global, pemerintah, game developer asing, dan investor lokal dan luar negeri secara luring (online) yang dapat dikelola melalui platform digital selama 2 (dua) hari.
Dan ketiga, IGDX Conference merupakan kegiatan seminar dan workshop yang dilakukan secara hybrid dan disiarkan melalui platform virtual experience selama 2 (dua) hari dengan menghadirkan pembicara dari pimpinan pemerintah, tokoh ternama di industri game dalam negeri maupun internasional, perwakilan investor, dan perwakilan sektor industri lainnya.
Selanjutnya Presiden Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno menyampaikan bahwa industri game Indonesia berterima kasih atas inisiasi Kemkominfo melalui Dijten Aptika yang terus mendorong agar program ini dapat terlaksana dan terselenggara sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut dia dengan adanya IGDX Academy, ia berharap terlaksana mentoring yang intensif bagi game developer level advance dan level intermediate agar bisa mengembangkan kemampuannya lebih baik terutama dalam pengembangan produk dan bisnis.
Plt. Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M.Eng menambahkan pada tahun 2021 event ini kembali digelar dengan skala yang lebih besar dengan harapan dampak yang lebih besar bagi para pelaku industri game Indonesia.
“IGDX kelak diharapkan menjadi forum industri game terbesar di Asia Tenggara” kata Nyoman.
Ia mengajak para pelaku industri game lokal untuk memanfaatkan dengan baik peluang dalam ajang IGDX. Pendaftaran untuk IGDX Academy akan dibuka sampai dengan 02 Agustus 2021 melalui situs www.igdx.id.
“Saya berharap ajang ini dapat efektif mendorong dan merajut ekosistem industri game lokal, sekaligus mampu menghasilkan peta jalan bagi industri game lokal yang semakin kondusif, kreatif, dan inovatif,” kata Nyoman.
Senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguna mengatakan, sebagai industri digital yang tak terbatas oleh posisi geografis, persaingan di industri game sangat ketat karena langsung berhadapan dengan industri besar di skala global.
“Melihat hal tersebut, IGDX menempati posisi yang unik dan krusial dalam industri game Indonesia. Dengan menarget secara spesifik para pelaku profesional, dan bukan pemula atau amatir, IGDX menaikkan batas atas kemampuan developer lokal agar semakin mampu bersaing secara global,” kata Cipto Adiguna.
Peserta IGDX akan dibekali tidak hanya pengetahuan, tapi juga sumber daya dan kesempatan untuk mencapai “next level” dalam karir dan usaha mereka di industri game. IGDX Academy memberikan pembelajaran dari mentor-mentor kelas dunia yang akan mengikuti perjalanan iterasi selama 3 bulan.
IGDX Business adalah panggung bagi para peserta untuk bertemu dengan calon partner yang dapat membukakan pintu ke pasar global. IGDX Conference menyediakan informasi terkini di industri game lokal dan hubungan serta rencana Indonesia ke depan.
Ia menambahkan, industri game adalah industri yang tidak hanya berukuran raksasa, namun juga masih tumbuh setiap tahunnya. Keeratannya dengan teknologi menjadikan industri ini tidak terduga, dan selalu ada tempat bagi pemain baru yang bisa menemukan celah.
“Oleh karena itu, agar industri game lokal dapat berkembang diperlukan bukan hanya kemampuan bersaing di saat ini, namun juga fundamental yang kuat agar ketika datang saatnya industri ini berubah, para pelaku industri game di Indonesia dapat menemukan tempatnya untuk berhasil,” demikian Cipto Adiguna.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR