Sementara, Intel Arc A370M hadir dengan delapan Xe-core. Dengan kata lain, Intel Arc A370M hadir dengan jumlah vector engine dan matrix engine yang lebih banyak; masing-masing 128 dan bukannya 96 seperti Intel Arc A350M. Selain itu, Intel Arc A370M juga memiliki delapan ray tracing unit dan bukannya enam seperti Intel Arc A350M.
Namun, untuk dukungan memori lokal, baik Intel Arc A370M mapun Intel Arc A350M, sama-sama mendukung 4 GB GDDR6 dengan lebar jalur data 64 bit dan kecepatan 14 Gbps. Begitu pula untuk dukungan antarmuka ke prosesor/sistem. Intel Arc A370M maupun Intel Arc A350M mendukung antarmuka ke prosesor/sistem sampai PCI Express 4.0 x8.
Dua perbedaan lain antara Intel Arc A370M dan Intel Arc A350M adalah pada graphics base clock-nya dan TGP (total graphics power) -nya. Intel Arc A370M memiliki graphics base clock 1.550 MHz dan TGP 35 W sampai 50 W, sedangkan Intel Arc A350M memiliki graphics base clock 1.150 MHz dan TGP 25 W sampai 35 W.
Intel mengeklaim Intel Arc A370M mampu membuat perangkat yang menggunakannya memberikan lebih dari 60 fps untuk berbagai gim populer pada resolusi 1080p. Dibandingkan GPU terintegrasi, Intel mengeklaim Intel Arc 3 menawarkan kinerja yang dua kalinya Intel Iris Xe. Namun, untuk perbandingan dengan produk kompetitor seperti dari AMD dan NVIDIA, Intel tidak membagikannya.
AV1, XeSS, dan Intel Deep Link
Tak hanya kinerja sehubungan gim, Intel juga mengedepankan aneka fitur lain yang ditawarkan GPU tambahan yang mendukung DirectX 12 Ultimate ini. Tiga di antaranya adalah dukungan AV1 secara peranti keras, XeSS (Xe Super Sampling), dan Intel Deep Link.
AV1 adalah video coding format yang menawarkan kompresi lebih baik dibandingkan H.264. Dengan kata lain, dibandingkan H.264; AV1 bisa menggunakan bitrate yang lebih rendah untuk kualitas yang sama atau AV1 bisa memberikan kualitas yang lebih baik untuk bitrate yang sama. Dukungan AV1 secara peranti keras (hardware accelerated), baik untuk encode maupun decode, membuat laptop dengan Intel Arc 3 mampu lebih efisien dalam menjalankan AV1; membebani CPU jauh lebih ringan dibandingkan secara peranti lunak serta menawarkan kinerja lebih tinggi dibandingkan kombinasi CPU masa kini pada umumnya dan peranti lunak.
XeSS adalah fitur upscaling yang memanfaatkan AI (artificial intelligence). XeSS memungkinkan suatu gim dijalankan pada resolusi yang lebih rendah, misalnya 1080p, kemudian di-upscaling ke resolusi lebih tinggi, misalnya 2160p. Dibandingkan secara langsung menjalankan gim tersebut pada resolusi yang lebih tinggi, XeSS membolehkan kinerja yang lebih tinggi. Intel pun mengekelaim gambar akhir yang ditampilkan dengan XeSS mendekati yang dijalankan langsung pada resolusi tinggi. XeSS akan tersedia mulai pertengahan tahun ini.
Adapun Intel Deep Link memungkinkan Intel Arc 3 untuk bekerja sama secara seamless dengan prosesor Intel tertentu, termasuk GPU terintegrasinya. Intel mengeklaim Kerja sama tersebut membolehkan kinerja yang lebih tinggi untuk berbagai skenario
Perangkat dengan Intel Arc 3 sendiri disebutkan Intel sudah bisa di-preorder. Namun, Intel tidak menyebutkan secara spesifik perihal ketersediaan perangkat dengan Intel Arc 3 itu untuk Indonesia. Oh ya, Laptop maupun 2 in 1 dengan Intel Arc 3 juga bisa merupakan perangkat yang mengusung Intel Evo terkini.
KOMENTAR