Zoom Video Communications mengadakan Work Transformation Summit kedua untuk wilayah Asia Pasifik. Pada sesi kali ini, Ricky Kapur, Head of APAC at Zoom, Jay Choi, Chief Product Officer at Qualtrics, dan para pimpinan industri lainnya berdiskusi tentang bagaimana mereka memanfaatkan teknologi termutakhir dan umpan balik karyawan untuk membangun lingkungan kerja pintar yang memberikan pengalaman kerja yang intuitif, setara, dinamis, dan aman bagi karyawan.
Hasilnya, gaya kerja hybrid akan menjadi gaya kerja tetap dengan banyaknya orang yang mulai bekerja di lingkungan kerja hybrid. Di Asia Pasifik, berbagai perusahaan telah membuka kembali kantor mereka, dan banyak perusahaan meminta karyawan mereka untuk kembali masuk kantor. Perusahaan ingin dapat memantau karyawan seperti sedia kala, sebelum masa pandemi.
Dalam survei terbaru Qualtrics, sebagian besar responden memilih lingkungan kerja hybrid dibanding sepenuhnya jarak jauh atau sepenuhnya masuk ke kantor.
Ricky Kapur (Head of APAC at Zoom) mengatakan saat ini para pekerja sedang berada di era baru yang adaptif, sehingga gaya kerja hybrid akan tetap digunakan. Gaya kerja hybrid membantu para pekerja profesional memperoleh manfaat terbaik dari kedua gaya kerja tersebut.
"Karyawan menyukai fleksibilitas, dan gaya kerja hybrid memberikan manfaat itu pada mereka seperti kenyamanan dan penghematan waktu membantu mereka bekerja lebih produktif dan efisien," katanya dalam jumpa media virtual di Jakarta, Kamis.
Zoom melihat saat ini orang-orang memiliki kebebasan memilih dalam bagaimana mereka bekerja, belajar, dan terkoneksi – baik secara langsung, melalui video, telepon, chat maupun hybrid. Perusahaan harus perlu mendengarkan umpan balik karyawan mereka dan menerapkan teknik mendengarkan terbaik untuk memastikan bahwa perusahaan senantiasa memperbarui kebijakan lingkungan kerja menjadi lebih baik.
"Sebagai manusia, kita masih membutuhkan interaksi dan hubungan yang bermakna, tetapi tidak dengan cara mengorbankan fleksibilitas dan kenyamanan kerja," ucapnya.
Ricky mengatakan pertemuan tatap muka akan menjadi hal penting di masa depan. Namun, karyawan tetap memerlukan fleksibilitas dalam bekerja yang memungkinkan orang-orang untuk bekerja dengan gaya mereka masing-masing.
"Perusahaan perlu menyediakan pilihan untuk bekerja secara hybrid. Jika tidak, perusahaan berisiko kehilangan tenga kerja mereka kepada perusahaan yang memiliki kebijakan kerja yang lebih fleksibel," ucapnya.
Manfaat Gaya Kerja Hybrid
Gaya kerja hybrid membutuhkan pembaruan upaya untuk meningkatkan pengalaman, konektivitas, dan kelayakan kerja karyawan di seluruh dunia.
Gaya kerja hybrid setelah pandemi membutuhkan karyawan untuk memperbarui upaya mereka dalam memahami konsep pengalaman kerja, konektivitas, dan kelayakan bekerja karyawan, baik ketika mereka berada di rumah, kantor atau tempat lain di antara keduanya.
Lingkungan kerja hybrid yang paling berhasil – yang menginspirasi karyawan untuk memberikan hasil kerja terbaik – dibangun melalui koneksi bermakna dan kolaborasi yang efektif.
Penting juga bagi perusahaan untuk membekali karyawan mereka dengan perangkat terbaik untuk berkolaborasi lintas bahasa dan perbedaan lokasi.
Memastikan bahwa karyawan (di kantor maupun jarak jauh) memiliki pengalaman yang setara dan bermanfaat merupakan kunci untuk membangun lingkungan kerja hybrid yang efektif.
Wajib Punya Teknologi Memadai
Teknologi yang memadai akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih produktif bagi para pekerja yang senantiasa berpindah-pindah, sembari menjaga tim untuk tetap terhubung dan dapat berkolaborasi.
Zoom memiliki rangkaian solusi dan fitur yang memungkinkan “Bekerja dari Mana Saja”:
Ketika karyawan sedang dalam perjalanan ke kantor, mereka dapat menggunakan Zoom Room’s Workspace Reservation untuk membuat reservasi di hot desk mereka – konsep di mana meja kerja yang tersedia dapat digunakan siapa pun pada saat dibutuhkan, namun tidak dikhususkan untuk karyawan tertentu.
Ketika mereka sudah sampai di kantor, karyawan dapat melakukan check-in ke meja kerja mereka menggunakan Zoom’s scheduling display dan melanjutkan rapat tanpa hambatan.
Untuk meningkatkan kolaborasi pada rapat hybrid, terdapat Smart Gallery yang menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk menciptakan tampilan video sendiri pada tiap individu yang berada di dalam ruangan, sehingga partisipan jarak jauh dapat melihat partisipan lainnya secara jelas dalam tampilan tile atau kotak-kotak rapi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR