Meta akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Facebook sebanyak 12.000 orang yang kinerjanya dinilai buruk dan tidak sesuai dengan target perusahaan.
Sejumlah karyawan Facebook mengatakan PHK itu berdampak ke 15 persen atau 12 ribu pegawai dalam beberapa minggu ke depan.
"Ini mungkin terlihat seperti pindah, tetapi kenyataannya kami dipaksa keluar," kata karyawan tersebut seperti dikutip Insider Paper.
Facebook sendiri telah menghentikan sementara lowongan pekerjaan dan fokus melakukan efisiensi.
Bahkan, Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan perusahaan bakal membekukan semua perekrutan dan akan lebih banyak PHK ke depannya.
"Selama tahun depan, kami berencana untuk secara bertahap mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan. Banyak tim akan dikurangi sehingga kami dapat memfokuskan upaya kami di tempat lain," kata Zuckerberg dalam pertemuan internal bersama karyawan.
Zuckerberg telah mengumumkan penghentian sementara lowongan kerja baru untuk segmen tertentu. Tapi kini dia memperpanjang kebijakan tersebut ke semua departemen.
Pendapatan Anjlok
Kabar buruk mendatangi Meta Platform Inc yang menaungi Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Meta melaporkan pendapatannya turun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dalam laporan keuangan kuartal-II 2022, total pedapatan Meta senilai 28,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp430,4 triliun, turun 1 persen dari periode yang sama tahun lalu yang senilai 29 miliar dolar AS (sekitar Rp 433,4 triliun).
Pendapatan yang anjlok itu juga berimbas pada keuntungan atau laba Meta yang anjlok 36 persen sekitar 6,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 100 triliun).
CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg mengungkapkan tiga penyebab pendapatannya anjlok. Pertama adalah fitur Reels yang belum bisa menghasilkan pendapatan iklan.
"Monetisasi di Reels tidak sebagus monetisasi di Instagram Stories atau Feed. Namun, bila Reels tumbuh dan bisa dimonetisasi, maka pendapatan kami juga bisa tumbuh," ujar Zuckerberg.
Kedua, Apple ikut mempersulit para pengembang aplikasi seperti Meta untuk melacak kebiasaan dan riwayat penelusuran pengguna di internet.
Sebagaimana rahasia umum, Meta menampilkan iklan berdasarkan kebiasaan penggunanya. Jika tidak bisa dilacak, maka iklan yang ditampilkan tidak sesuai dengan target pasar yang diinginkan.
"Kebijakan Apple sangat berpengaruh pada bisnis iklan kami karena menghambat kinerja AI untuk menampilkan iklan yang tepat kepada pengguna," ujarnya. Zuckerberg.
Ketiga, krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS) saat ini juga membuat pendapatan Meta turun karena banyak perusahaan yang malas memasang iklan di Meta dan lebih memilih untuk efisiensi.
"Banyak perusahaan menyesuaikan pengeluaran dan kas mereka untuk menekan biaya operasional," ucapnya.
Untungnya, jumlah pengguna aktif harian alias daily active users (DAUs) Facebook meningkat 3 persen ke angka 1,97 miliar pengguna pada kuartal-II 2022
KOMENTAR