Google telah menghapus daftar tunggu untuk para pengguna yang ingin menjajal layanan chatbot Bard AI.
Hal itu diungkapkan Google dalam acara konferensi Google I/O yang berlangsung di Amerika Serikat pada Rabu (10/5/2023).
Dengan dihapusnya daftar tunggu tersebut, kini para pengguna Google di dunia dapat mencoba layanan chatbot AI pesaing ChatGPT itu.
Perusahaan mengatakan telah membuka layanan Bard ke lebih dari 180 negara dan wilayah, termasuk Indonesia.
Jumlah ini tentunya lebih banyak daripada saat perilisan awal yang hanya tersedia di Amerika Serikat dan Inggris saja.
Selain membuka akses Bard lebih luas ke berbagai negara dan wilayah, Google juga mengumumkan beberapa peningkatan baru yang akan ada di chatbot AI tersebut. Salah satunya penambahan bahasa Jepang dan Korea (sebelumnya bahasa Inggris saja).
Dikutip dari TechCrunch, John Krawczyk, direktur produk senior di Google dan salah satu pemimpin di Bard, mengumumkan pada acara pers menjelang konferensi, bahwa Google akan meluncurkan Bard dengan versi bahasa Korea dan Jepang, dengan bahasa tambahan lainnya juga bakal segera hadir.
“Kami akan terus memperluas ke 40 bahasa teratas segera setelah konferensi I/O,” katanya.
Peningkatan lainnya yaitu pemutakhirkan Bard dengan menggunakan model bahasa PaLM 2, mode ‘dark mode’ dan fitur yang memudahkan pengguna mengekspor hasil teks dari Bard ke Google Docs dan Gmail.
Selain itu, Google juga akan segera menambahkan konten multimodal ke Bard, yang berarti chatbot ini nantinya dapat memberikan jawaban lebih dari sekadar teks.
“Segera hadir, Bard akan menjadi lebih visual baik dalam tanggapannya maupun permintaan Anda. Anda dapat menanyakan hal-hal seperti, ‘Apa saja pemandangan yang harus dilihat di New Orleans?’ — dan selain teks, Anda akan mendapatkan respons yang dilengkapi dengan visual yang kaya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang Anda jelajahi,” tulis Hsiao, wakil presiden dan GM untuk Asisten dan Bard di Google, dalam posting-nya di blog resmi perusahaan.
Visual yang kaya berarti dalam bentuk gambar untuk saat ini, tetapi mungkin di masa depan, respons visual dari Bard akan menyertakan peta, bagan, dan item lainnya.
Masih berkaitan dengan visual, Bard juga akan didukung oleh Google Lens yang mampu mengidentifikasi objek dalam gambar. Jadi pengguna bisa bertanya kepada Bard sembari mengarahkan Google Lens ke objek tertentu.
Dalam beberapa bulan mendatang, Google juga berencana mengintegrasikan Adobe Firefly, model AI generatif kreatif besutan Adobe, ke Bard sehingga pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengubah ide kreatifnya sendiri menjadi konten gambar berkualitas tinggi.
Nantinya, konten gambar yang dihasilkan tersebut dapat pengguna edit lebih lanjut atau tambahkan ke desain pengguna di dalam Adobe Express.
Ke depannya, Google sendiri juga mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus mengembangkan Bard dan memperkaya fitur yang dimilikinya.
Cara Menggunakan Google Bard
Bagi Anda yang ingin mencoba Bard bisa, langkah-langkahnya cukup mudah. Pertama, buka browser yang biasa Anda pakai (misalnya, Google Chrome), dan kunjungi laman web Bard atau klik di link berikut in: Bard.Google.com. setelah itu, masuk dengan cara login menggunakan akun Google Anda.
Setelah itu, akan muncul laman web bard berikutnya yang berisi pilihan menu seperti Reset Chat, Bard Activity, FAQ, Updates, Help and Support.
Juga terdapat kolom bertuliskan “Enter a promt here” untuk menuliskan teks perintah atau pertanyaan di bagian bawah layar.
Tulislah perintah atau pertanyaan yang ingin Anda ketahui jawabannya dari Bard dengan menuliskannya di kolom tersebut dan klik ikon di sebelah kolom untuk mendapatkan jawabannya.
Oh ya, Anda juga dapat mengirimkan perintah atau pertanyaan menggunakan suara dengan menggunakan fitur yang ada di samping kolom dengan mengaktifkan fitur mikrofon di perangkat Anda.
Selamat mencoba!
Baca Juga: Nih, Sederet Inovasi Artificial Intelligence yang Bakal Dirilis Google
Baca Juga: Nih! Perbedaan Hasil Pencarian Google AI Bard dan Google Search AI
Source | : | TechCrunch |
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR