Seorang developer asal Belanda, Bjorn Karmann, memiliki sebuah kamera unik untuk mengabadikan pemandangan sebuah lokasi. Alih-alih menggunakan lensa, kamera ini menggunakan teknologi Generative Artificial Intelligence. Cukup bermodalkan koneksi internet, Anda bisa membuat foto sesuai lokasi tempat pemotretan.
Dinamakan Paragraphica, perangkat ini sebenarnya juga bukan kamera. Perangkat ini lebih sebagai alat untuk mengumpulkan data saat pemotretan, mulai dari lokasi, waktu, cuaca, temperatur, hari, dan Point of Interest.
Data yang terkumpul itu kemudian dijadikan informasi dasar untuk membuat prompt atau perintah bagi Stable Diffusion. Bagi Anda yang belum tahu, Stable Diffusion adalah Generative AI yang mengubah teks menjadi gambar.
Pada konteks Paragraphica ini, prompt-nya kira-kira seperti “a midday photo taken at Westerstraat Amsterdam. The weather is clear sky and 14 degrees. The date is Sunday, 28 May, 2023. Nearby there are restaurants, bars, and grocery stores.
Prompt inilah yang kemudian diubah Stable Diffusion menjadi hasil foto dari Paragraphica.
Introducing – Paragraphica! ????????
A camera that takes photos using location data. It describes the place you are at and then converts it into an AI-generated "photo".See more here: https://t.co/Oh2BZuhRcf
or try to take your own photo here: https://t.co/w9UFjckiF2 pic.twitter.com/23kR2QGzpa— Bjørn Karmann (@BjoernKarmann) May 30, 2023
Tentu saja, foto yang dihasilkan Paragraphica ini memiliki kekurangan mendasar. Yaitu, foto yang dihasilkan bukanlah keadaan sebenarnya. Seperti Generative AI lainnya, Stable Diffusion pada dasarnya hanya merangkai foto dari jutaan koleksi foto menjadi foto “baru”.
Dengan kata lain, foto yang dihasilkan Paragraphica ini pada dasarnya adalah karangan semata. Seperti contoh di atas, foto yang dihasilkan berisi deretan mobil yang parkir. Padahal di kenyataan sebenarnya, ada banyak sepeda di sana.
Akurasi foto pun tergantung seberapa populer lokasi pengambilan foto. Jika lokasinya adalah Menara Eiffel, misalnya, Paragraphica mungkin bisa menghasilkan foto yang realistis. Hal ini karena koleksi foto Menara Eiffel yang melimpah sehingga mudah bagi Stable Diffusion untuk mengarang foto yang mirip aslinya.
Namun jika harus memotret suasana sebuah gang kecil di Palmerah, Stable Diffusion kemungkinan akan minim sumber foto. Sebagai gantinya, foto yang dihasilkan adalah karangan dari foto di berbagai tempat. Alhasil, foto Paragraphica bisa jadi jauh dari kenyataan aslinya.
Terlepas dari keterbatasan dari sisi akurasi, foto yang dihasilkan Paragraphica terbilang keren. Seperti bisa lihat dari contoh di bawah, foto yang dihasilkan terlihat dramatis dan cinematic khas Stable Diffusion.
Kamera Fisik dan Digital
Untuk mewujudkan konsep uniknya ini, Bjorn Karmann membuat sebuah kamera fisik yang dilengkapi tiga tombol fungsi. Tombol ini berfungsi mengontrol prompt, namun kegunaannya mirip seperti tombol di kamera biasa. Ada tombol yang mengatur radius (mirip zoom di kamera), noise (mirip seperti film grain), dan guidance scale (mirip seperti fokus).
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR