Google terus melakukan penyempurnaan terhadap integrasi artificial intelligence (AI) generatif pada berbagai aplikasi dan layanannya, termasuk Google Workspace.
Di ajang Cloud Next 2024 yang berlangsung beberapa waktu lalu, Google membeberkan berbagai penyempurnaan tersebut. Apa saja?
Google Workspace meluncurkan beberapa inovasi baru pada fitur AI, yang bertujuan membantu pengguna bekerja lebih efektif dan kolaboratif.
Di antara pembaruan itu adalah perintah suara pada Help me write untuk lebih mudah berkirim email saat pengguna bepergian, dan pemolesan instan untuk mengubah draft menjadi email lengkap dengan sekali klik.
Google Sheets dalam beberapa minggu ke depan juga akan membekal fitur baru yang disebut Google akan mempermudah pengguna dalam memformat dan mengorganisasikan data. Sementara fitur tab pada Google Docs juga ditawarkan untuk mempermudah pengguna mengatur informasi dalam satu dokumen tanpa harus menautkannya pada banyak dokumen atau mencari di Drive.
Peningkatan lainnya dilakukan Google pada Google Chat, berupa penambahan kapasitas anggota pada ruang hingga 500.000. Google pun meningkatkan interoperabilitas Google Chat dengan Slack dan Teams melalui mitranya yaitu Mio.
Di ajang Cloud Next 2024, Google juga memperkenalkan aplikasi video berbasis AI, Google Vids. Aplikasi video AI ini disebut Google dapat menjadi asisten untuk segala hal yang berhubungan dengan video, mulai dari menulis naskah, memproduksi, hingga menyunting video.
Yang tak kalah pentingnya adalah penawaran add on baru AI Security. Peluncuran add on baru ini tak lepas dari tren kebocoran data yang meningkat 20% sepanjang tahun 2022 dan 2023, menurut data yang diungkap Harvard Business Review.
Add on AI Security baru ini ditawarkan Google dengan harga US$10 per user per bulan untuk memungkinkan tim TI secara otomatis mengklasifikasi dan memproteksi file-file sensitif di Google Drive di seluruh bagian perusahaan.
Menurut rilis Google, kemampuan ini dibangun berlandaskan model AI yang khusus dilatih untuk menjaga privasi. Model ini dilatih dengan data-data unik milik organisasi pengguna.
Dalam menjadikan Gmail sebagai email paling aman untuk bisnis, Google memperluas kontrol DLP dan label klasifikasi ke Gmail dalam versi beta.
Dan untuk melindungi data dari serangan berbasis komputasi kuantum, Google menambahkan dukungan yang bersifat eksperimen untuk post-quantum cryptography (PQC) pada enkripsi di sisi klien dengan menggandeng mitra, seperti Thales dan Fortanix.
Dalam kesempatan ini, Google juga mengumumkan kemudahan membuat agen AI dengan Vertex AI dan Google Workspace dari Google Cloud. Pembuatan agen AI dimulai dengan memilih model AI dari 130 pilihan yang ada di Model Garden di Vertex AI. Kemudian kerangka kerja add-on Google Workspace memungkinkan pengguna membenamkan agen AI tersebut ke aplikasi produktivitas yang digunakan pengguna sehari-hari.
Sebuah perusahaan biofarmasi global, Bristol Myers Squibb, ditampilkan Google sebagai salah satu perusahaan yang telah menggunakan Vertex AI dan Workspace untuk mengubah proses dokumentasi pada proses uji klinis.
Baca juga: Google Segera Hadirkan Fitur Ringkasan Pesan Berbasis AI ke Gmail
Baca juga: Karya Mahasiswa UNIKOM Tembus Semifinal Microsoft Imagine Cup Global
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR