Didorong generative AI, AI (artificial intelligence) kini berkembang pesat dan diyakini banyak pihak akan terus berkembang pesat. Arm menegaskan via keynote-nya pada COMPUTEX 2024 di Taipei, Taiwan, 3 Juni 2024 bahwa arsitektur-arsitektur Arm beserta produk-produk yang menggunakannya bisa menenagai AI. Tidak hanya perihal hemat energi yang menjadi ciri dari prosesor berarsitektur Arm, Arm pun mengungkapkan KleidiAI dan CSS (Compute Subsystems) for Client yang mampu meningkatkan kinerja AI. Alhasil Arm mengeklaim makin bisa menenagai AI, bukan hanya sekarang melainkan juga pada masa depan.
Sejalan dengan perkembangan AI yang dimaksud, kebutuhan akan komputasi belakangan meningkat pesat. Begitu pula kebutuhan akan energi listrik pusat data yang menghadirkannya. Arm menyebutkan bahwa pada akhir dekade ini diproyeksikan 20% energi dari jaringan listrik Amerika Serikat akan dipakai oleh pusat-pusat data di sana. Bila peningkatan ini terus berlanjut, Arm tidak yakin akan tersedia energi dalam jumlah yang cukup untuk menenagainya. Diperlukan perubahan dan itu adalah prosesor yang lebih hemat energi dus prosesor dengan arsitektur Arm: menggunakan lebih banyak prosesor berarsitektur Arm pada pusat-pusat data.
“Kami dilahirkan untuk menjadi hemat energi. Itu ada di dalam DNA dari perusahaan. Itu adalah semua yang kami tahu. Dan itu benar-benar telah melayani kami dengan baik sepanjang lebih dari 30 tahun terakhir,” ujar Rene Haas (Chief Executive Officer Arm). “Dan yang makin sering kita lihat di pusat data adalah suatu pergerakan yang sangat cepat menuju Arm. [AWS] Graviton adalah mitra pertama yang bekerja sama dengan kami, dengan lebih dari 60% penghematan energi dari generasi sebelumnya yang menggunakan la, menggunakan arsitektur lain. Microsoft mengumumkan produk mereka Cobalt, 40% lebih hemat.”
Namun, agar AI, termasuk generative AI hadir pada berbagai aplikasi dan bisa makin bermanfaat bagi umat manusia, AI perlu untuk berjalan di mana saja. Saat ini, training dan inference berbagai perkakas AI populer dilakukan di sejumlah cloud, tetapi beberapa AI inference lain mulai berjalan secara lokal di perangkat-perangkat pengguna akhir. Agar AI yang berjalan di suatu perangkat pengguna akhir bisa optimal dari sisi kinerja dan daya, kinerja yang mumpuni diperlukan dari sisi peranti lunak maupun peranti keras.
Di sinilah antara lain peran Arm KleidiAI dan Arm CSS for Client yang sebelumnya telah diumumkan. Arm KleidiAI adalah bagian dari Arm Kleidi dan ditujukan untuk para pengembang peranti lunak, sedangkan Arm CSS for Client ditujukan untuk para pengembang peranti keras: perancang/pembuat cip. Keduanya diklaim bisa memberikan kinerja yang lebih baik bagi perangkat-perangkat pengguna akhir dalam menjalankan AI. Lagi pula, dengan banyaknya perangkat pengguna akhir yang ditenagai cip berasitektur Arm, Arm pun perlu memastikan AI bisa berjalan dengan baik pada perangkat-perangkat itu dan terus mempertahankan keunggulannya dari sisi jumlah.
Arm memang mengeklaim prosesor beraksitektur Arm sebagai yang paling banyak dikapalkan di dunia. Arm mengeklaim jumlah cip beraksitektur Arm yang dikapalkan di dunia hingga kini adalah sekitar 300 miliar. Jauh lebih banyak dibandingkan prosesor dengan arsitektur lain. Sedikit banyak hal yang dimaksud berkat banyaknya penggunaan smartphone serta perangkat pintar lain di dunia. Smartphone tentunya adalah perangkat pengguna akhir dan sebagian dari perangkat pintar lain juga adalah perangkat pengguna akhir.
Tak hanya itu, Arm menekankan pula perihal ekosistem peranti lunaknya. Bahkan Arm mengeklaim bahwa ekosistem peranti lunaknya tidak ada duanya di dunia. Dengan lebih dari 18 juta pengembang, Arm pun mengeklaim lebih banyak pengembang peranti lunak yang mengembangkan aplikasi untuk prosesor berarsitektur Arm dibandingkan untuk prosesor dengan arsitektur lain di dunia. Kini berbagai sistem operasi besar di dunia seperti Linux, Windows, dan iOS sudah bisa berjalan pada Arm dengan baik.
Jamaknya penggunaan aneka prosesor beraksitektur Arm dan aplikasi-aplikasi yang berjalan padanya di dunia disebutkan Arm turut didorong oleh strateginya yang menyediakan alat-alat yang bisa membantu para pengembang memanfaatkan berbagai arsitektur Arm maupun produk-produk berasitektur Arm. Arm menyediakan platform komputasi seperti TCS (Total Compute Solutions) untuk para pengembang peranti keras dan aneka perkakas pengembangan peranti lunak untuk para pengembang peranti lunak.
Arm KleidiAI
Arm KleidiAI adalah bagian dari Arm Kleidi yang merupakan program yang bertujuan untuk memudahkan para pengembang peranti lunak mengakselerasi AI pada produk-produk berasitektur Arm. Arm Kleidi pun bertujuan para pengembang peranti lunak itu bisa melakukannya dengan setiap model dan setiap beban kerja. Saat ini, selain Arm KleidiAI juga ada Arm KleidiCV. Arm KleidiAI dijelaskan sebagai performance library untuk seluruh kerangka kerja AI, sedangkan Arm KleidiCV dijelaskan sebagai performance library untuk aneka kerangka kerja computer vision. Arm Kleidi termasuk dalam berbagai perkakas pengembangan peranti lunak yang disebutkan tadi.
“AI perlu untuk dijalankan benar-benar di mana saja. Namun, yang menjadi permasalahan, pengembang peranti lunak Anda adalah, mereka hanya mengingingkan hal itu untuk bekerja,” sebut Rene Haas. “Kami memiliki jawabannya untuk permasalahan itu. Dan itu disebut Kleidi,” lanjutnya sembari menekankan pentingnya peranti lunak dalam memanfaatkan peranti keras untuk memberikan manfaat.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR