TransTRACK, startup yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator, mengumumkan telah mengumpulkan pendanaan Seri A senilai US$12 juta dengan oversubscription.
Pendanaan itu dipimpin oleh Eurazeo dan Cocoon Capital, dengan dukungan dari IFP Securities, Bintang Delapan, dan AppWorks.
Dengan dana segar tersebut, TransTRACK bakal menggunakannya untuk mempercepat ekspansi ke seluruh Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Seiring dengan TransTRACK yang terus memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, perusahaan juga berniat untuk memperluas jangkauannya ke luar wilayah ini, dengan menargetkan peluang global di pasar seperti Australia dan Taiwan.
Dengan pesatnya peningkatan e-commerce, urbanisasi, dan meningkatnya permintaan akan solusi rantai pasokan yang efisien, solusi TransTRACK siap untuk menangkap pangsa pasar yang besar di pasar regional utama, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Momentum ini semakin memperkuat kehadiran TransTRACK di industri teknologi Asia Tenggara, mentransformasi berbagai sektor dengan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan transportasi dan logistik melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).
Selain itu, solusi teknologi ramah lingkungan TransTRACK, termasuk dasbor emisi karbon, analisis jejak karbon, dan optimalisasi transportasi laut, siap mendukung penerapan pajak karbon Indonesia pada tahun 2025.
Dengan proyeksi tarif pajak karbon sebesar Rp30.000 per kilogram CO2, TransTRACK memimpin upaya dalam membantu dunia usaha mengurangi jejak karbon serta mematuhi regulasi yang akan datang.
Solusi TransTRACK diklaim efektif bagi wilayah Asia Tenggara mengingat kemampuannya mengatasi berbagai tantangan umum seperti jaringan logistik yang terfragmentasi, biaya operasional yang tinggi, dan kinerja pengiriman yang tidak konsisten.
Dengan mendigitalisasi operasi armada, TransTRACK memungkinkan perusahaan meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan armada sebesar 40% sekaligus mengurangi biaya lembur, bahan bakar dan tenaga kerja, total jarak tempuh, dan waktu menganggur sebesar 30%.
Dengan visibilitas real-time, analitik prediktif, dan proses yang disederhanakan, bisnis dapat mengoptimalkan operasi, meminimalkan penundaan, dan meningkatkan layanan dengan solusi TransTRACK.
Di bawah kepemimpinan Anggia Meisesari (Founder dan CEO) dan Aris Pujud Kurniawan (Co-founder dan CTO), TransTRACK telah menunjukkan pertumbuhan sejak didirikan pada tahun 2019, mencapai pertumbuhan bulanan sebesar 20% selama setahun terakhir.
Saat ini, TransTRACK telah melayani lebih dari 1.200 klien di 130 kota di Indonesia dan 30 kota di Malaysia dan Singapura, dengan lebih dari 150.000 subscription, melayani berbagai sektor termasuk logistik, transportasi umum, ritel, keuangan, pertambangan, pelabuhan & kelautan, jasa industri, serta perkebunan & kehutanan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR