F5 baru-baru ini meluncurkan Point of Presence (PoP) di Indonesia. Apa saja yang manfaat yang ditawarkan PoP lokal ini bagi perusahaan maupun pengguna akhir di tanah air?
Adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah lonjakan volume transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tercatat hampir lima kali lipat pada kuartal pertama 2025. Menurut data PLN, konsumsi listrik mencapai 1.950 MWh atau naik 5,8x.
Namun, SPKLU modern kini bukan sekadar tempat “mengisi daya”. Di balik layar, sistem ini mengandalkan teknologi telemetri—proses pengumpulan dan pengiriman data kendaraan secara real-time—untuk membaca status baterai, kondisi mesin, hingga kesehatan kendaraan. Data ini harus diproses secara instan agar pengguna mendapatkan informasi yang cepat dan akurat, seperti saran perawatan atau peringatan dini. Tantangannya, semua proses ini membutuhkan infrastruktur aplikasi yang andal dan responsif di lokasi-lokasi strategis. Inilah salah satu tantangan yang ingin dijawab F5 dengan menghadirkan Point of Presence (PoP) di Indonesia.
Dengan PoP F5 yang kini hadir secara lokal di Indonesia, aplikasi-aplikasi pengelola data EV tidak lagi perlu mengakses server di luar negeri (misal Singapura). Hal ini mengurangi latensi secara signifikan, sehingga feedback atau notifikasi bisa diberikan real-time kepada pengguna atau sistem pengelola SPKLU. Dalam pengujian internal F5, kehadiran PoP lokal mampu memangkas latensi hingga 84% dibandingkan akses ke PoP regional, seperti di Singapura.
Tentu saja aplikasi EV hanya salah satu contoh yang menuai manfaat dari kehadiran PoP di Indonesia. Dan latensi hanyalah salah satu manfaat yang diusung PoP dari F5 ini.
Mengelola Ribuan Lokasi Aplikasi dalam Satu Konsol
Kehadiran PoP F5 di Indonesia membuka peluang besar bagi bisnis yang membutuhkan infrastruktur cloud dengan performa tinggi tanpa harus bergantung pada server di luar negeri. Hal ini terutama penting bagi perusahaan yang memiliki layanan real-time dan tersebar di banyak lokasi, seperti layanan keuangan digital, layanan kesehatan, retail, hingga startup teknologi.
"Bayangkan, untuk use case seperti EV charging (SPKLU), berarti penyedia layanan harus mengelola ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu lokasi nantinya. Bagaimana mengelolanya?” kata Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia
PoP F5 yang berupa platform ini menjawab tantangan itu melalui fitur application management. Fitur ini memungkinkan perusahaan memantau dan mengelola aplikasi-aplikasi yang tersebar secara terpusat lewat satu dashboard.
“Puluhan ribu lokasi ini seolah-olah menjadi satu klaster yang bisa dilihat melalui konsol yang single pane of glass. Kita bisa lihat semua aplikasi di mana saja aplikasi itu berada, kesehatannya, isu yang ada melalui single management console,” Surung menjelaskan.
Dengan model ini, perusahaan tidak perlu lagi membangun sistem monitoring dan keamanan secara terpisah di setiap lokasi atau environment. Semuanya terintegrasi dalam satu platform yang mencakup jaringan multi-cloud, keamanan, dan manajemen aplikasi.
Kekuatan Peering Global untuk Ketahanan dan Keamanan
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR