Salesforce menyelenggarakan Agentforce World Tour di Jakarta beberapa waktu lalu. Diklaim dihadiri lebih dari 500 pelanggan dan mitra, Salesforce Agentforce World Tour Jakarta memaparkan perihal Agentforce. Merupakan sekumpulan autonomous AI (artificial intelligence) agent, Salesforce menjelaskan bagaimana Agentforce bisa membantu para organisasi di Indonesia meningkatkan kinerja, termasuk mendemonstrasikan contoh penggunaan Agentforce yang meningkatkan kinerja yang dimaksud.
Salesforce pertama kali mengungkapkan Agentforce secara resmi ke dunia pada September 2024 silam. Seperti telah disebutkan, Salesforce Agentforce adalah sekumpulan autonomous AI agent. Namun, Salesforce Agentforce tidak hanya menawarkan sejumlah autonomous AI agent siap pakai, melainkan juga membolehkan suatu organisasi membangun autonomous AI agent-nya sendiri dengan mudah.
Salesforce Agentforce 2.0 yang merupakan versi berikutnya dari Salesforce Agentforce, rilis penuhnya sudah tersedia secara umum pada Februari 2025 lalu. Adapun Salesforce Agentforce 2dx yang adalah versi terkini dari Salesforce Agentforce, telah diumumkan pada Maret 2025 dan rilis penuhnya pun sudah tersedia secara umum pada April 2025 yang baru lewat. Versi yang lebih baru dari Salesforce Agentforce tentunya mendapatkan aneka peningkatan yang membuatnya makin bisa membantu para organisasi meningkatkan kinerja.
Agentforce World Tour adalah gelaran global yang dilakukan Salesforce untuk menunjukkan Agentforce kepada para organisasi di dunia. Salesforce Agentforce World Tour telah dan akan hadir di berbagai kota di dunia. Sebelum penyelenggaraan yang terbaru ini, Salesforce Agentforce World Tour Jakarta sudah pernah dilangsungkan pada Oktober 2024.
Kehadiran Salesforce Agentforce World Tour Jakarta sendiri sejalan dengan penilaian akan potensi manfaat AI terhadap ekonomi Indonesia. Menurut Kearney, AI diperkirakan akan menyumbang sekitar US$366 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, PDB Indonesia adalah sekitar US$1,397 triliun (±Rp22.139 triliun—kurs Rp15.845) pada tahun 2024 lalu,
“Saat ini kontribusi G, AI terhadap PDB global adalah sekitar 15 sampai 16% di global, kontribusi [AI di] Indonesia terhadap ekonomi digital hanya kurang dari 5%. Namun, prediksi, prediksi untuk, menurut Kearney, kon, kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia, hanya menambah bukan ekonomi digital, akan menjadi US$366 triliun, miliar,” ujar Edwin Hidayat Abdullah (Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia).
“Ini menunjukkan potensi AI yang sangat besar di Indonesia,” tegasnya sembari menyebutkan kontribusi AI sebesar US$366 miliar terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2030 itu adalah sekitar 12% dari total PDB Indonesia.
“Hari ini kami di sini untuk berbagi inspirasi, visi dari teknologi AI. Teknologi yang membentuk perusahaan masa kini dan bergerak lebih cepat dari sebelumnya, menciptakan peluang yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dan bagi perusahaan untuk menghubungkan pelanggan masa kini secara lebih mendalam dan untuk meningkatkan tenaga kerja Anda dan mengubah bisnis Anda seperti belum pernah sebelumnya,” kata Iman Muhammad (Country Leader, Salesforce Indonesia).
Salesforce Agentforce
Sebagai sekumpulan autonomous AI agent, Salesforce menyatakan Agentforce bisa mengambil data yang tepat sesuai kebutuhan setiap tugas, membangun rencana-rencana aksi untuk masing-masing tugas, mengevaluasi rencana-rencana itu, melakukan penyempurnaan bila perlu, dan mengeksekusinya secara otonom tanpa intervensi manusia sesuai tujuan yang diinginkan. Salesforce Agentforce bisa pula belajar dari hasil-hasil eksekusi dan melakukan adaptasi dus menjadi lebih baik. Salesforce Agentforce merupakan agentic AI. Adapun “otak’ dari Salesforce Agentforce disebut Atlas Reasoning Engine.
Bisa dibilang, agen-agen dari Salesforce Agentforce merupakan tenaga kerja digital. Dengannya, para organisasi bisa meningkatkan kinerja, seperti efisiensi dan produktivitas. Salesforce Agentforce misalnya bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berulang dan membosankan dengan lebih mumpuni, serta sejalan dengan itu, membebaskan tenaga kerja manusia mengerjakan aneka pekerjaan lain yang lebih bernilai.
Salesforce percaya bahwa kerja sama antara tenaga kerja manusia dan agen-agen Agentforce bisa mendorong kesuksesan berbagai organisasi. Salesforce menilai bahwa bagi para organisasi, cara penggunaan yang paling efektif dari aneka autonomous AI agent seperti Agentforce adalah sebagai mitra para manusia yang menjadi tenaga kerjanya. Salesforce pun menegaskan bahwa terdapat berbagai guardrail untuk memastikan agen-agen Agentforce itu bertindak sesuai batasan-batasan yang diinginkan.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR