Di tengah ledakan data digital yang mencapai 63 persen pertumbuhan tahunan di Indonesia, perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan besar dalam mengelola infrastruktur data yang semakin kompleks. Database tradisional seringkali tidak mampu menangani beban transaksi tinggi, skalabilitas terbatas, dan kebutuhan analitik real-time.
TiDB, solusi distributed SQL database dari PingCAP hadir menjawab tantangan itu dengan menghadirkan arsitektur revolusioner yang menggabungkan kekuatan (Online Transaction Processing) dan OLAP (Online Analytical Processing) dalam satu platform.
"MySQL compatible mengizinkan seamless integration dengan existing MySQL based application. Jadi secara garis besar, arsitektur TiDB itu adalah horizontal scalability, scale-nya itu melebar ke samping, kemudian strong consistency, kita support untuk asset compliance dari sisi database, dan offer untuk high availability," kata Ivan Chandra Senior Solution Architect (PingCAP Indonesia) dalam wawancara dengan InfoKomputer.
Masalah | Solusi TiDB | Dampak Bisnis |
---|---|---|
Scalability | Horizontal scaling dengan tambah node | Hemat 60% biaya infra |
OLTP-OLAP gap | Arsitektur HTAP terintegrasi | Real-time analytics tanpa ETL |
High availability | Auto-failover multi-node | Downtime |
Biaya lisensi | Open-source + managed service | 70% lebih murah vs proprietary DB |
Keunggulannya, TiDB menawarkan MySQL Compatibility, mendukung sintaks MySQL yang memudahkan migrasi tanpa perubahan besar pada aplikasi, horizontal scalability yang mampu menambah node server secara dinamis untuk menangani pertumbuhan data.
Tak hanya itu, TiDB juga mampu melakukan hybrid transactional/analytical processing (HTAP) yaitu menggabungkan OLTP & OLAP dalam satu sistem. Kemudian, TiDB juga mampu melakukan cloud-native & multi-cloud ready yang memungkinkan pelanggan mendeploy TiDB di AWS, GCP, Alibaba Cloud, atau on-premise.
Solusi TiDB terus menunjukkan tren adopsi yang mengesankan secara global. Berdasarkan data terbaru, solusi database itu telah digunakan oleh lebih dari 3.000 perusahaan di 50+ negara sejak pertama kali diluncurkan pada 2015. Dalam satu dekade terakhir, TiDB telah berevolusi dari proyek open source menjadi solusi enterprise yang matang. TiDB juga mendukung AI-powered SQL untuk aplikasi berbasis Generative AI (seperti RAG—Retrieval-Augmented Generation).
"TiDB dirancang untuk mengatasi keterbatasan database tradisional. Pertumbuhan kami mencerminkan kebutuhan pasar akan database yang bisa melakukan scaling horizontal sekaligus mempertahankan konsistensi data. Untuk meningkatkan adopsi, PingCAP Indonesia akan fokus melakukan program pelatihan melalui PingCAP University, kemitraan lokal dengan penyedia layanan TI,
use case konkret seperti implementasi di perusahaan logistik ternama dan memperkuat posisinya sebagai alternatif menarik di antara solusi database modern," katanya.
"Banyak perusahaan Indonesia masih menggunakan single node database tradisional. Padahal kebutuhan akan skalabilitas dan ketersediaan tinggi semakin mendesak," ungkap Ivan.
Latar Belakang Pengembangan TiDB
Dalam perkembangan era digital yang pesat, keterbatasan database tradisional dalam menangani pertumbuhan data eksponensial menjadi tantangan besar bagi pelaku bisnis.
Masalah Scalability Vertikal
Database tradisional menghadapi kendala serius dalam hal skalabilitas. "Ketika beban kerja meningkat, solusi tradisional hanya bisa di-scale secara vertikal dengan upgrade CPU dan memori. Namun ada batas maksimum yang tidak mungkin dilewati," ujarnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR