Microsoft hari ini (27/5) resmi meluncurkan pusat data perdananya di Indonesia yang dinamai Indonesia Central Cloud Region.
Peluncuran ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai bagian dari infrastruktur global Microsoft.
“Selama 30 tahun, Microsoft berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia. Hari ini, kami melangkah lebih jauh dengan menghadirkan cloud region Indonesia Central, memperluas jaringan global Microsoft yang kini mencakup lebih dari 70 Azure region di seluruh dunia—terbanyak di antara penyedia layanan cloud. Ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan fondasi penting bagi kemajuan nasional,” kata Dharma Simorangkir dalam acara Microsoft AI Tour di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
Berlokasi di Jawa Barat, Indonesia Central Cloud Region terdiri dari tiga availability zones yang masing-masing menaungi beberapa data center dengan sistem daya, pendinginan, dan jaringan independen. Fasilitas ini mendukung penempatan data di dalam negeri (in-country data residency) dan mematuhi lebih dari 100 sertifikasi internasional, memastikan layanan tinggi dan redundansi geografis bagi pengembangan AI dan berbagai kebutuhan organisasi serta perusahaan.
Peluncuran ini merupakan bagian dari realisasi investasi Microsoft sebesar US $ 1,7 miliar (sekitar Rp 27,6 triliun) yang diumumkan CEO Satya Nadella pada April 2024. Investasi tersebut mencakup pembangunan infrastruktur cloud dan AI, peningkatan keterampilan 840.000 individu, serta dukungan bagi komunitas pengembang di tanah air.
Executive Vice President Cloud and AI Microsoft, Scott Guthrie, menegaskan pentingnya peluncuran ini dalam membangun fondasi digital Indonesia.
“Visi Indonesia dalam mengembangkan AI dan transformasi digital membutuhkan infrastruktur terpercaya sebagai fondasinya. Dengan peluncuran cloud region Indonesia Central, kami menghadirkan kekuatan penuh Microsoft cloud lebih dekat kepada para inovator di Indonesia — memberdayakan setiap developer, organisasi, dan lembaga pemerintahan untuk berinovasi di dalam negeri dengan peluang untuk memperluas jangkauan secara global,” ujar Guthrie.
Menurut laporan IDC yang didukung Microsoft, kehadiran Indonesia Central Cloud Region diperkirakan akan menghasilkan nilai ekonomi sebesar US $ 2,5 miliar (setara Rp 41 triliun) dan menciptakan lebih dari 106.000 lapangan kerja baru di sektor manufaktur, keuangan, komunikasi, layanan profesional, dan pemerintahan selama periode 2025–2028.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, memandang peluncuran ini sebagai momen penting bagi posisi Indonesia di ekonomi digital global.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya open for business (terbuka untuk bisnis), tetapi juga siap untuk memimpin,” ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menyambut peluncuran ini sebagai bukti kepercayaan swasta terhadap kebijakan digital nasional dan kesiapan Indonesia mengelola teknologi canggih seperti cloud dan AI.
“Kami menyambut peluncuran ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional. Indonesia Central Cloud Region adalah wujud komitmen jangka panjang Microsoft di Tanah Air,” ujarnya mewakili Presiden RI pada acara peluncuran Indonesia Central Cloud Region di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Peluncuran Indonesia Central Cloud Region diharapkan akan memperkuat ekosistem digital di tanah air dengan menyediakan infrastruktur lokal yang memenuhi standar kepatuhan dan keamanan data. Fasilitas ini akan mempercepat adopsi layanan cloud dan AI di berbagai sektor, serta memberi pilihan bagi organisasi untuk menyimpan data secara domestik demi efisiensi operasional dan pemenuhan regulasi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR