COMPUTEX 2025 telah berlangsung pada 20–23 Mei 2025 lalu. MediaTek belum lama via rilis menyampaikan berencana memamerkan aneka inovasi AI (artificial intelligence) terkininya di sana. Mengambil tema “AI for Everyone: From Edge to Cloud”, MediaTek menampilkan berbagai inovasi AI yang bisa mendorong adopsi AI, dari edge sampai cloud. Pada edge misalnya, MediaTek memamerkan jajaran platform IoT. Pada cloud contohnya, MediaTek mengedepankan solusi-solusi ASIC untuk pusat-pusat data.
“Kami menantikan untuk menyoroti keahlian panjang MediaTek dalam teknologi dan produk koneksi, komputasi, dan multimedia,” kata Joe Chen (President dan COO MediaTek). “Solusi menyeluruh kami dari edge sampai cloud menampilkan portofolio unggulan kami yang canggih, serta kolaborasi kami dengan mitra ekosistem global, untuk menghadirkan pengalaman berbasis AI dalam berbagai aplikasi dan mendorong adopsi luas AI generatif.”
Terdapat enam kelompok inovasi yang dikedepankan MediaTek pada COMPUTEX 2025. Keenam kelompok inovasi ini adalah komputasi hibrida, transformsi AI untuk cloud, platform untuk kendaraan, platform IoT, teknologi koneksi, serta teknologi multimedia untuk displai.
Komputasi Hibrida
MediaTek menilai bahwa untuk mengatasi permasalahan silo-silo informasi pada era AI generatif (generative AI), diperlukan suatu komputasi hibrida yang menggabungkan komputasi dan koneksi. MediaTek telah mengusulkan sebuah konsep komputasi hibrida yang mengintegrasikan komputasi dan komunikasi. MediaTek percaya konsep ini akan mendorong kolaborasi yang lebih besar antara berbagai agen AI dan memfasilitasi interaksi yang lebih mulus di seluruh ekosistem AI.
Pada COMPUTEX 2025, MediaTek menampilkan 5G Generative AI Gateway pertama di dunia yang menunjukkan konsep komputasi hibrida yang dimaksud. MediaTek 5G Generative AI Gateway menggabungkan platform FWA 5G dengan kapabilitas-kapabilitas AI generatif lokal—pada peranti, bukan di cloud—dalam satu peranti. Kombinasi ini diklaim memberikan kinerja tinggi, privasi yang baik, bandwidth yang besar, dan latensi yang rendah.
Sejalan dengan konsep komputasi hibrida tesebut, MediaTek juga mendemonstrasikan visi rumah pintar yang sepenuhnya terkoneksi. Rumah pintar ini menghubungkan aneka peranti melalui AI Hub, serta dengannya agen-agen AI pada peranti yang terhubung berkolaborasi satu sama lain sebagai asisten-asisten pribadi yang customized.
MediaTek dan NVIDIA menunjukkan pula suatu “edge cloud” yang menggabungkan sebuah “RAN-cloud” dengan sebuah “device cloud”. Edge cloud diklaim memberikan latensi rendah, privasi tingkat operator, tata kelola data pribadi dalam AI agentic (agentic AI), dan sejumlah skenario alokasi sumber daya yang dinamis. RAN-cloud mengombinasikan aneka node RAN (radio access network) dengan berbagai sumber daya komputasi, sedangkan device cloud mengandung sumber-sumber daya komputasi yang berbasikan pada peranti.
Transformasi AI untuk Cloud
Pada COMPUTEX 2025, MediaTek menyorot kerja samanya dengan NVIDIA yang diklaim mentransformasi AI untuk cloud. MediaTek dan NVIDIA berkolaborasi menghadirkan GB10 Grace Blackwell Superchip. NVIDIA GB10 Grace Blackwell Superchip ini digunakan pada NVIDIA DGX Spark. MediaTek menyebutkan NVIDIA DGX Spark sebagai superkomputer AI terkecil untuk para pengembang cloud.
MediaTek menjelaskan NVIDIA DGX Spark merupakan lini PC desktop yang ditujukan untuk menjalankan model-model AI hingga 200 miliar parameter secara lokal. Sementara, NVIDIA GB10 Grace Blackwell Superchip adalah SiP (system in a package) yang bisa dibilang menyerupai SoC.
Disebut juga dengan superkomputer desktop, NVIDIA DGX Spark membolehkan para pengembang AI, peneliti, ilmuwan data, dan mahasiswa untuk membuat prototipe-prototipe AI, melakukan aneka fine tuning AI, dan menjalankan berbagai AI inference di desktop. Model-model AI prototipe maupun yang di-fine tuning itu kemudian bisa dijalankan secara lokal ataupun di cloud.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR