Setelah tren kamera ganda, kini smartphone mulai banyak mengadopsi penggunaan layar dengan desain tampilan penuh atau disebut FullView Display. Dan Vivo V9 hadir dengan konsep tersebut. Yang berbeda, jika sebelumnya V7 mengusung aspect ratio 18:9, V9 hadir dengan aspect ratio lebih panjang yaitu 19:9. Menariknya, desain depan V9 ini mengingatkan pada tampilan iPhone X. Apalagi terdapat notch di bagian tengah atas yang merupakan ciri khas iPhone X.
Dengan bezel yang tipis di tiap sudut, membuat layar berukuran 6,3 inci ini tetap terlihat ramping dan nyaman digunakan maupun digenggam dengan satu tangan. Layarnya sendiri memiliki resolusi Full HD+ atau 2.280 x 1.080 pixel yang mampu menampilkan warna-warna cerah dan gambar tajam.
Tidak hanya itu, Vivo V9 juga mengedepankan ketersediaan kamera ganda di bagian belakang, dengan resolusi masing-masing 13 MP dan 2 MP. Konsep dua kamera ini digunakan untuk menangkap foto dengan tambahan bokeh. Untuk kamera depannya, Vivo V9 menggunakan resolusi yang tinggi yaitu 24 MP dengan menambahkan teknologi AI. Teknologi AI yang dibenamkan oleh Vivo tersebut bisa menghasilkan selfie yang lebih baik.
Asyiknya, meski bermodal kamera tunggal, kamera depannya itu juga bisa menghasilkan foto dengan bokeh. Lalu apa bedanya dengan dua kamera belakang yang juga bisa menambahkan efek tersebut?
Yang membedakannya adalah, Anda bisa mengatur bokeh pada kamera utama dengan menetukan tingkat keburaman latar melalui pilihan aperture mulai dari f/0,95 sampai f/16, baik sebelum atau sesudah mengambil foto. Bokeh pada kamera utama ini pun menggunakan AI. Sementara kamera depan tidak bisa melakukan hal ini. Kamera belakang dan depan terlihat mampu menghasilkan bokeh yang rapi dan mulus. Tingkat ketajaman gambar pun cukup baik.
Menariknya lagi, aplikasi kamera menyediakan pengaturan yang beragam, baik untuk depan maupun belakang. Terdapat pilihan mode Professional yang memungkinkan Anda untuk mengatur konfigurasi seperti shutter speed, ISO, white balance, auto focus, dan exposure value. Ada pula pilihan mode AR Stickers yang akan menambahkan efek berbasis augmented reality dengan tampilan lucu.
Sementara untuk keamanan, disediakan tiga pilihan perlindungan yaitu melalui fingerprint, Face Access, serta password. Berbeda dengan fingerprint yang akan langsung membuka kunci layar ketika jari diletakkan pada sensor, fitur Face Access hanya bekerja setelah Anda membangunkan layar terlebih dahulu.
Meski V9 mengusung teknologi kekinian, sayangnya tidak demikian dengan penggunaan SoC. Masih sama dengan V7, SoC yang digunakan yaitu Snapdragon 450. Sekadar informasi, Vivo V9 versi negara lain (setidaknya sebagian) menggunakan SoC Snapdragon 626. Inilah yang sedikit mengecewakan pengguna di tanah air. Apalagi dibanderol dengan harga sekitar 4 juta rupiah, ini bisa membuatnya sulit bersaing dari sisi harga dengan kompetitor.
Untungnya, saat kami lakukan pengujian, ternyata skor uji menunjukkan angka yang bersaing dengan smartphone ber-SoC Snapdragon 625. Paling tidak ini terlihat dari skor pengujian sebelumnya terhadap smartphone dengan Snapdragon 625 yang pernah InfoKomputer lakukan.
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 7.0.7 - Score | 76198 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 4378 |
3DMark Android Edition v2.0.4574 - Ice Storm | Max |
3DMark Android Edition v2.0.4574 - Ice Storm Extreme | 7760 |
3DMark Android Edition v2.0.4574 - Ice Storm Unlimited | 12842 |
GeekBench 4 - Single Core | 770 |
GeekBench 4 - Multi Core | 3795 |
Kesimpulan
Vivo V9 merupakan smartphone yang menarik dari sisi desain yang kekinian serta kemampuan kamera depan dan belakang dengan bokeh yang mumpuni. Hanya saja dengan harga sekitar 4 juta rupiah, setidaknya sebagian orang berharap SoC yang lebih tinggi dari Snapdragon 450.
Plus: Desain keren ala iPhone X, layar penuh resolusi Full HD, dua kamera belakang, kamera depan dengan resolusi 24 MP dan AI, kamera belakang dan depan bisa bokeh, pengaturan kamera lengkap, bokeh rapi.
Minus: Desain belakang kurang kokoh dan mudah kotor, tanpa NFC, harga sedikit kurang bersaing.
Spesifikasi
SoC | Qualcomm Snapdragon 450 (octa core Cortex-A53 sampai 1,8 GHz plus Adreno 506) |
RAM | 4 GB |
Media simpan internal | 64 GB |
Selot SIM | Dual nano-SIM (dukung micro-SD secara hibrida) |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 4.2, A2DP, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, radio FM, jack audio 3,5 mm, micro-USB, USB OTG |
Sensor | Accelerometer, magnetic, orientation, gyroscope, light, proximity, gravity, compass, fingerprint |
Kamera | Belakang: dual 13 MP + 2 MP (f/2,0), autofocus, LED flash, video 1080p Depan: 24 MP, f/2,0, video 1080p |
Layar | 6,3″ IPS LCD 2.280 x 1.080 pixel (19:9) |
Baterai | Li-ion 3.260 mAh |
Dimensi/bobot | 15,481 x 7,503 x 0,789 cm/150 gram |
Sistem operasi | Android 8.1 Oreo |
Situs | http://www.vivo.com/id |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp3.999.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR