Kekayaan: US$25,3 miliar
Posisi: CEO Softbank
Saat berusia 20 tahun, Masayoshi Son membuat sebuah pocket calculator yang kemudian dibeli Sharp Corporation seharga US$1 juta. Dari uang itu, ia kemudian mendirikan SoftBank bersama dua freelancer. Kini, Softbank menjadi perusahaan konglomerasi dengan pendapatan di tahun 2017 mencapai US$79,8 miliar.
Sekelumit kisah di atas bisa menggambarkan etos kerja luar biasa dari Masayoshi Son. Cerita itu juga menunjukkan naluri bisnis yang kuat dari pria keturunan Korea ini, tercermin dari kejeliannya menjadi yang investor awal di Alibaba.
Kini, Softbank menjadi penanam modal di berbagai perusahaan teknologi, seperti Vodafone, ARM, dan Sprint. Kiprah Softbank juga terasa di Indonesia karena mereka melakukan investasi di beberapa startup Indonesia seperti Tokopedia dan Modalku.
4. Prince Alwaleed
Asal: Arab Saudi
Usia: 63 tahun
Kekayaan: US$15,9 miliar
Posisi: Investor Twitter, Lyft, Deezer
Sebagai cucu dari Abdul Aziz al Saud, Prince Alwaleed memiliki kekayaan melimpah layaknya keluarga kerajaan Arab Saudi. Namun Prince Alwaleed juga dikenal sebagai investor ulung, termasuk saat berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi seperti Twitter dan Lyft (saingan Uber di AS).
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR