Find Us On Social Media :

Ini Strategi Huawei Kudeta Samsung dari Pemimpin Pasar Ponsel Global

By Adam Rizal, Selasa, 20 November 2018 | 16:00 WIB

Richard Yu (CEO Huawei)

Saat ini Huawei menjadi vendor smartphone terbesar kedua di dunia setelah sukses menyingkirkan Apple.

Kini, Huawei mematok target tinggi untuk menggantikan Samsung yang nyaman menjadi penguasa pasar ponsel global dalam beberapa tahun terakhir.

Huawei optimis menjadi pemimpin pasar ponsel global pada 2020 walaupun Huawei tidak bisa menembus pasar Amerika Serikat (AS).

Huawei sendiri telah membuktikan diri mampu menggeser Apple dari posisi dua vendor ponsel terbesar di dunia.

Richard Yu (CEO Divisi Konsumen Huawei) mengatakan Huawei akan menutup celah dan memperpendek jarak dengan Samsung pada tahun depan. Sama halnya Samsung, Huawei juga meiliki komitmen terhadap ponsel jaringan 5G dan perangkat yang bisa dilipat.

"Tahun depan kami akan sangat dekat dengan nomor satu, mungkin kami akan setara dengan Samsung. Dan setidaknya setahun setelahnya mungkin kita punya peluang (menjadi nomor satu) di tahun 2020," ujarnya.

"Huawei terus menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Kami berencana mendorong beberapa produk inovatif yang sangat bergantung kepada AI," katanya seperti dikutip Phone Arena.

Yu membuat pernyataan itu berdasarkan laporan keuangan paruh pertama 2018. Pada periode waktu tersebut, Huawei mengklaim telah mengirimkan lebih dari 95 juta ponsel secara global atau mengalami peningkatan sekitar 30 persen.

"Tidak diragukan lagi bahwa akan menujukkan performa pada tahun depan. Pada kuartal empat 2019, mungkin kami akan menjadi nomor satu. Enam bulan terakhir, capaian kami luar biasa,” kata Yu di Shenzhen, kantor pusat Huawei.

Namun rencana Huawei bukan tanpa tanpa hambatan karena Huawei gagal masuk pasar potensial AS karena anggota parlemen AS menolak kehadiran perusahaan-perusahaan asal Tiongkok seperti Huawei dan ZTE.

Akibat pencekalan tersebut, perusahaan retail AS seperti Best Buy memutuskan untuk tidak menjual ponsel Huawei. Alhasil, smartphone seri terbaru Huawei Mate 20 tidak akan tersedia secara resmi di Amerika Serikat.

Inovasi

Huawei terus melakukan inovasi demi memanjakan pengguna. Saat ini Huawei tengah mengambangkan smartphone dengan teknologi lubang suara di dalam layar. Menariknya, terknologi serupa juga sedang dikembangkan Samsung.

Teknologi ini merupakan terobosan baru menyusul tren layar lekuk dan bezel super tipis yang diadopsi smartphone-smartphone kelas atas terkini, demi memperluas rasio bodi ke layar perangkat.

Bocoran ini diperoleh dari paten yang diajukan Huawei ke kantor paten Amerika Serikat (USPTO).

Dengan paten ini, Huawei nantinya akan bisa membuat smartphone dengan rasio layar semakin besar.

Paten ini sebenarnya telah diajukan Huawei sejak 2016 silam, tapi baru dipublikasikan oleh otoritas Amerika itu baru-baru ini. Dari gambar rancangan yang diajukan, terlihat ukuran lubang suara dalam layar yang sangat tipis.