Find Us On Social Media :

6 Fakta Perekonomian Digital di Asia Tenggara Tembus Rp1.048 Triliun

By Adam Rizal, Rabu, 21 November 2018 | 16:00 WIB

Bos Startup Teknologi asal Indonesia

Perekonomian Internet atau digital di Asia Tenggara tumbuh dengan cepat dan nilainya mencapai 72 miliar dolar atau lebih dari Rp1.048 triliun pada 2018.

Dalam laporan e-Conomy Asia Tenggara 2018, Google dan Temasek memprediksi perekonomian digital di Asia Tenggara mencapai 240 miliar dolar pada 2025, lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya 200 miliar dolar.

"Dengan delapan tahun masih tersisa, Asia Tenggara sudah lebih sepertiga jalan menuju target," kata Wakil Presiden Google wilayah Asia Tenggara dan India, Rajan Anandan.

Perusahaan teknologi di Asia Tenggara telah mengumpulkan setengah dari 40-50 miliar dolar dana dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Pemecahan rekor ekonomi Internet di Asia Tenggara bukanlah kejadian aneh. Negara-negara di Asia Tenggara berada pada landasan yang kuat untuk pertumbuhan digital yang cepat,” kata pernyataan bersama Google dan Temasek.

Berikut enam fakta menarik mengenai pertumbuhan ekonomi internet Asia Tenggara berdasarkan laporan e-Conomy 2018 oleh Google dan Temasek:

1. Ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai 72 miliar dolar (Rp1.048 triliun) pada 2018, lebih dari dua kali lipat sejak 2015.

Sektor internet Asia Tenggara telah menghasilkan nilai yang melampaui produk domestik bruto (PDB) lebih dari 100 negara di dunia hanya dalam tiga tahun.

2. Ada 350 juta pengguna internet tinggal di wilayah Asia Tenggara. Sejak 2015, lebih dari tiga juta orang Asia Tenggara, populasi yang lebih besar dari Chicago atau Madrid, telah online untuk pertama kalinya setiap bulan.

3. Pasar e-Commerce Asia Tenggara diperkirakan mencapai 102 miliar dolar pada tahun 2025.

Tahun 2018 adalah tahun e-commerce di Asia Tenggara, yang naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dan tiga besar bisnis e-commerce, Lazada, Shopee, dan Tokopedia, adalah pemain lokal yang didirikan dan melayani wilayah tersebut.

4. Ada 35 juta orang Asia Tenggara menggunakan layanan transportasi online setiap bulannya.