Find Us On Social Media :

Startup dan Fintech Bantu Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

By Adam Rizal, Sabtu, 24 November 2018 | 15:00 WIB

Fintech

Saat ini pemerintah sedang fokus menggenjot inklusi keuangan di Indonesia, menyusul perkembangan teknologi yang signifikan.

Direktur bidang Keuangan Berkelanjutan OJK Edi Setiawan mengatakan inovasi teknologi mampu mendorong kecepatan inklusi keuangan di Indonesia.

"Inklusi keuangan sangat penting untuk meningkat kesejahteraan masyarakat," katanya dalam ajang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada ajang Disrupto 2018.

OJK mengatakan inklusi keuangan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mencakup seluruh masyarakat di Indonesia. Tokopedia pun telah menggandeng OVO untuk mempercepat layanan keuangannya.

Edi mengatakan Fintech adalah faktor terpenting untuk meningkatkan inklusi finansial karena memiliki keleluasaan dalam menciptakan beberapa produk dalam waktu relatif cepat.

"Bentuk dukungan OJK terhadap startup di industri finansial, termasuk fintech, sudah kami wujudkan melalui peraturan OJK nomor 77 dan peraturan nomor 13.

Edi mengatakan fintech tidak hanya menghadirkan peluang, juga risiko, sehingga sebagai regulator, OJK memegang peranan penting dalam menyeimbangkan peluang dan risiko tersebut melalui regulasi.

"Risiko fintech sangat besar dan berbahaya karena tingkat literasi finansial masyarakat Indonesia yang tergolong rendah," pungkasnya.

Kolaborasi dan diskusi antara pemerintah dan startup pada industri finansial harus terjadi. Tidak hanya dengan pemerintah, Edi juga menyebut kerja sama antara industri fintech dan institusi finansial tradisional juga perlu terjadi demi mencapai target inklusi finansial tersebut.

Permudah Regulasi

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan mempermudah regulasi pendirian startup untuk mendukung "Gerakan 1.000 Startup" yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Rudiantara akan memberikan paparan mengenai kerangka kerja strategis dan peraturan perundangan yang sedang diolah oleh pemerintah Indonesia untuk memicu pertumbuhan sektor ekonomi digital yang lebih tinggi.

"The best regulation is less regulation. Kalau nggak perlu izin nggak usah ketemu saya. Startup aja nggak perlu izin," kata Rudiantara dalam acara "The Nexticorn International Convention - Digital Paradise".

Rudiantara mengatakan kemenkominfo telah menghilangkan perizinan yang tidak perlu untuk menumbuhkan produk startup di Indonesia.

"Yang ada 36 jenis izin di tempat saya disederhanakan tinggal lima izin. Pokoknya semua harus dimudahkan karena apa, startup begitu jadi startup, masih seed capital. Mulai rekrut office boy kek, sekretaris, kek. Itu jadi membuka lapangan pekerjaan. Jadi pemerintah harus dorong itu," tegas Rudiantara.

Manfaat pemangkasan regulasi, kata Rudiantara, Indonesia dapat menarik perhatian investor asing untuk menanamkan modalnya karena Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar dan Indonesia sebagai jalan bagi para investor untuk masuk dan melebarkan sayap ke Asia Tenggara.

"Go-Jek sudah berjaya di Indonesia, dia keluar. Lihatnya adalah negara lain di ASEAN. Kayak di Hanoi sudah di launching, sebentar lagi masuk ke Thailand sama Singapura," ucapnya