Find Us On Social Media :

Pendiri Apple : Facebook Jangan Cuma Cari Untung Tapi Lupa Moral

By Adam Rizal, Sabtu, 24 November 2018 | 17:00 WIB

Steve Wozniak (Pendiri Apple)

Sudah tidak terhitung lagi, berapa banyak kasus kebocoran data yang menimpa Facebook. Hal itu tidak sebanding dengan pendapatan Facebook yang terus meroket dan seharusnya diiringi dengan peningkatan pelayanan dan keamanan pengguna.

Kali ini salah satu pendiri Apple Steve Wozniak juga turut mengomentari skandal yang menimpa Facebook.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Wozniak juga memberikan sejumlah rekomendasi khusus terhadap Facebook yang telah menghadapi berbagai masa kritis dalam beberapa bulan terakhir.

Wozniak mengatakan Facebook harus tetap fokus kepada moral pengguna dan tidak melulu mencari keuntungan.

"Orang lebih penting daripada teknologi. Facebook harus fokus mengutamakan moral daripada mencari keuntungan," katanya.

"Mereka tidak akan melakukan satu hal yang merugikan mereka sepeser pun," ucapnya seperti dikutip Business Insider.

"Saya belum melihat satu langkah pun. Saya telah melihat Zuckerberg berbicara tentang ‘Kami akan melakukan ini,’ ‘Kami akan membuat ini terbuka,’ ‘Kami akan memberi Anda sedikit lebih banyak pilihan.’ Saya belum melihat mereka melakukan satu hal nyata," ujarnya.

Wozniak juga mengkritik kebijakan periklanan Facebook yang seharusnya lebih jelas karena Facebook harus lebih terbuka terkait target pemasaran iklannya.

Facebook juga harus mengizinkan para pengguna mengekspor data mereka, termasuk linimasa, teman, dan postingan, serta memindahkannya ke situs media sosial lain.

"Saya muak dengan semua eksekutif ketika saya mendengar... mengalihkan jawaban dan masalah nyata, dan bahkan semua janji dan tindakan nyata yang akan membantu orang," tambah Wozniak.

"Saya selalu mengutamakan konsumen - orang kecil di atas orang atau perusahaan besar, kuat, berkuasa, atau kaya," ucapnya.

Tidak hanya kali ini saja Wozniak berbicara terbuka tentang Facebook. Pada April 2018, Wozniak berhenti main Facebook karena merasa perusahaan tidak menghormati data pribadi pengguna.