Samsung menggandeng Niantic untuk memproduksi dan distribusi eksklusif game mobile Harry Potter.
Bahkan, Samsung berani mengucurkan dana segar senilai USD40 juta atau sekitar Rp576,6 miliar.
Tujuan lainnya, Samsung membutuhkan game-game besutan Niantic untuk hadir di dalam ponsel premiumnya.
Sedangkan, Niantic membutuhkan pendanaan Samsung untuk membantunya memperbaiki neraca keuangan perusahaan supaya bisa IPO di lantai bursa.
Nantinya, Harry Potter akan memanfaatkan styles S Pen pada Galaxy Note sebagai tongkat sihir virtual sehingga membuat penggunaan stylus itu lebih menarik seperti dikutip The Inquirer.
Selain itu, Samsung akan menghadirkan game karya Niantic lainnya sebagai aplikasi bawaan pada perangkat Galaxy berikutnya.
Sayangnya, Pokemon Go tidak akan menjadi game yang dapat dihadirkan Samsung sebagai aplikasi bawaan pada perangkat Galaxy.
Game yang dikembangkan oleh Niantic, Ingress, juga akan menjadi bagian dari kesepakatan. Sebagai informasi, Ingress adalah sebuah gim daring banyak pemain, yang menggunakan informasi dan teknologi realitas tertambah.
Pokemon Go
Dua tahun sudah berlalu sejak Pokemon Go dirilis pada awal Juli 2016. Popularitasnya kini memang tak setinggi saat pertama kali diluncurkan. Namun game mobile besutan Niantic ini terbukti tetap mampu meraup sejumlah besar uang.
Pada tahun pertama, misalnya, Pokemon Go menorehkan pendapatan yang fantastis, sebesar 1,2 miliar dollar AS. Ini berlanjut di tahun keduanya, saat pendapatan Pokemon Go tercatat 1,8 miliar dollar AS atau setara Rp 25,8 triliun.
Jumlah tersebut merupakan kumulatif pendapatan Pokemon Go sejak debutnya, Angka pendapatan itu, menurut riset dari Sensor Tower, berasal dari pengguna Android yang menyumbang hingga 58 persen. Sedangkan 42 persen sisanya tentu saja berasal dari perangkat iOS.