Find Us On Social Media :

Pabrik Perakit iPhone akan Investasi di Indonesia, Ini yang Dirakitnya

By Adam Rizal, Sabtu, 8 Desember 2018 | 17:00 WIB

Ilustrasi Pegatron

Jumlah populasi yang banyak dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat setiap tahun membuat Indonesia seksi di mata investor asing.

Kali ini, perusahaan perakit iPhone asal Taiwan Pegatron berencana menanamkan investasinya ke Batam, Indonesia.

Nantinya, Pegatron akan menyewa sebuah pabrik di Batam dalam enam bulan ke depan untuk memproduksi sebagian produk non-iPhone yang terkena tarif impor Amerika Serikat seperti dikutip Nikkei Asian Review.

"Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan sedang mempersiapkan untuk mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif AS atas ekspor Cina ke sebuah pabrik yang disewa di Pulau Batam Indonesia dalam enam bulan ke depan,” tulis Nikkei. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, perusahan perakit komponen iPhone, Pegatron, menyatakan keinginannya menanamkan modal di Indonesia.

"Yang dari Taiwan itu. Iya betul. Tadi baru dibicarakan dia mau investasi," kata Luhut di Kantornya, Jakarta.

Luhut menjelaskan kemungkinan nilai investasi Pegatron sangat besar dan akan dilakukan secara bertahap dan saat ini Pegatron masih memantau rencana investasi tersebut.

"Kami memang dorong negara yang mau relokasi industri, terutama semi-conductor, eletronik itu ke Indonesia. Rencananya, investasi Pegatron sudah mulai terealisasi pada kuartal pertama tahun depan," ucapnyanya.

Awalnya, Pegatron ragu menanamkan modal di Indonesia lantaran masalah perizinan tetapi Pegatron siap mengikuti semua peraturan yang ada.

"Kami meyakinkan Pegatron, bahwa seluruh urusan perizinan tidak akan dipersulit, asalkan perusahaan tersebut mengikuti semua aturan-aturan yang berlaku di Indonesia," pungkasnya.

Rakit Perangkat Elektronik

Seorang sumber yang mengetahui tentang rencana itu mengatakan, Pegatron akan memproduksi sejumlah perangkat di pabriknya di Batam.

Beberapa di antaranya adalah perangkat seperti set-top box, dan perangkat pintar lainnya, yang diprediksi akan menyumbang hampir USD 1 miliar atau Rp 14,46 triliun bagi perusahaan tersebut.