Dalam dua bulan terakhir, Pulau Lombok mengalami tidak kurang 3500 gempa dalam berbagai skala.
Fenomena ini mendorong Pemerintah Kota Mataram untuk berbenah agar selalu siap menghadapi kondisi alam yang tak dapat diprediksi tersebut.
Berdasarkan pengalaman, hal pertama yang dibutuhkan saat terjadi gempa bukan selimut atau bahan makanan.
“Tapi yang dibutuhkan pertama adalah informasi” ungkap Lalu Martawang (Asisten I Pemerintah Kota Mataram).
Informasi ini penting agar masyarakat bisa merencanakan apa yang mereka butuhkan.
Pemerintah Kota Mataram sendiri saat ini sedang menyiapkan aplikasi kebencanaan yang bisa diakses melalui smartphone.
Aplikasi ini menyajikan informasi yang lengkap terkait kebencanaan, seperti jenis bencana, jalur evakuasi, sampai posko sebagai tempat perlindungan diri. “Sehingga kami meminimalkan potensi korban jiwa akibat bencana tersebut” ungkap Lalu.
Potensi Ekonomi
Lalu mengungkapkan hal tersebut pada acara pemaparan Gerakan Menuju 100 Smart City. Sebagai salah satu kota yang terpilih mengikuti gerakan ini, Pemerintah Kota Mataram pun menggelar banyak rencana untuk meningkatkan layanannya.
Selain aplikasi antisipasi bencana, Pemkot Mataram juga menyiapkan aplikasi Pasar Rakyat. Ini adalah aplikasi yang memuat informasi sembilan pasar tradisional yang ada di Kota Mataram.
Di dalam aplikasi ini, terdapat informasi menyeluruh terhadap pasar tersebut, mulai dari profil pasar, produk yang dijual, serta harga produk di pasar tersebut.
Informasi harga ini bukan cuma memudahkan masyarakat mengecek harga produk kebutuhannya, namun juga penting untuk mengendalikan harga di Kota Mataram. Harga produk yang transparan diyakini akan menciptakan mekanisme penyeimbangan harga yang lebih adil.
“Contohnya Kabupaten Bima adalah produsen bawang. Jika di sana sedang panen sehingga terjadi harga bawang, sementara di Kota Mataram harga bawang sedang mahal, maka harga akan terkoreksi” tambah Lalu.
Semua inisiatif tersebut diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Pemerintah Kota Mataram untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
“Karena cita-cita kami adalah mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera dalam koridor Kota Mataram yang maju, religius, dan berbudaya” tambah Lalu.