Tahun baru 2019 semakin dekat. Pengguna aplikasi Messenger kerap mengirimkan ucapan selamat tahun baru ke sesama, saat momen pergantian tahun.
Nah, terkait aplikasi Messenger, Facebook punya cara tersendiri untuk menangani lonjakan lalu-lintas pesan yang dikirim secara bersamaan saat malam tahun baru, agar server tidak jebol, atau tidak mampu melayani lalu-lintas data.
Sebanyak 1,3 miliar pengguna Messenger diketahui mengirim pesan lebih banyak pada momen malam tahun baru, dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Tak hanya pesan teks, intensitas pengiriman foto dan video pun meningkat berkali lipat dibandingkan hari lain.
Mengetahui hal ini, teknisi Messenger pun membuat beberapa langkah untuk mencegah lonjakan traffic di aplikasinya, jelang malam tahun baru ini.
Berikut beberapa cara yang bakal dilakukan tim Facebook untuk menanggulangi masalah kepadatan lalu-lintas berkirim pesan di aplikasi Messenger.
1. Uji coba beban server
Cara pertama, para teknisi melakukan uji coba beban server. Sebelum malam pergantian tahun, Facebook sudah lebih dulu membuat simulasi dengan mengirimkan sejumlah pesan yang bakal diterima ke sesama pengguna Messenger.
Sebagai acuan, total jumlah pesan yang diuji coba tersebut berdasarkan kumpulan pesan yang sudah keluar masuk pada saat malam tahun baru 2018 lalu. Dari sini, akan terlihat apakah saat ini kemampuan server bisa menangani traffic alur pesan tersebut atau tidak.
Jika tak bisa, maka alokasi pesan yang terlihat membludak akan dialihkan ke server lain. Teknik ini sama seperti yang dilakukan oleh pihak Messenger tahun lalu.
Pada malam tahun baru 2018, tim Messenger menyediakan server tambahan untuk mengalihkan pesan-pesan yang masuk ke aplikasi chatting tersebut untuk mencegah kelebihan beban di server.
2. Mode Low-Priority