Find Us On Social Media :

Ini Tantangan Terberat Pembangunan Infrastruktur Palapa Ring Timur

By Adam Rizal, Sabtu, 5 Januari 2019 | 19:00 WIB

Proyek Palapa Ring Indonesia Tengah Sudah Rampung dan Siap Tawarkan Kecepatan Internet 30 Mbps

Helikopter berputar-putar di tengah area kosong di tengah hutan belantara Papua. Transportasi udara tersebut membawa tower yang akan ditancapkan.

Tak hanya satu, perlu empat hingga lima helikopter yang bisa bolak-balik untuk mengangkut segala perlengkapan untuk menancapkan tower di suatu wilayah.

Hal itu diceritakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara tentang sulitnya menembus lokasi pembangunan infrastruktur Palapa Ring Timur.

"Itu sewa helikopter untuk mengangkut tower karena gak bisa jalan darat. Menembus gunung," kisah Rudiantara saat berbincang di sela kunjungan kerjanya ke Morotai, Maluku Utara.

Dibandingkan Palapa Ring Barat dan Tengah, pembangunan Palapa Ring Timur memang mempunyai tingkat kesulitan lebih.

Selain faktor geografis, keamanan wilayah menjadi tantangan digelarnya tulang punggung jaringan broadband Palapa Ring Timur.

"Konstruksi (Palapa Ring Timur) sudah hampir 95 persen. Selebihnya yang di gunung-gunung itu, kemarin lagi pasang itu di Nduga diberhentikan dulu, itu wilayah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) lari," kata Rudiantara.

Meski demikian, dilanjutkan Rudiantara, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah lain Indonesia timur yang relatif aman terus dikejar.

"Di (Palapa Ring) timur tantangannya paling tinggi. Tapi kami tidak boleh menyerah karena masyarakat harus terlayani. Insya Allah pertengahan 2019 semua (Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur) sudah tersambung," tekadnya.

Kesulitan ini diamini Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo Bambang Noegroho.

"Karena ada penembakan KKB itu wilayah yang kami sedang membangun berhenti dulu, tunggu sampai pihak keamanan setempat nyatakan aman, kami mulai lagi," ujar Nugie, sapaan akrabnya.

Nugie mengatakan, pembangunan Palapa Ring Timur bagaimanapun tetap berjalan agar target seluruh Palapa Ring tersambung di pertengahan 2019 bisa terwujud.

"Targetnya di bulan Mei (2019) itu paling molor. Berbagai kordinasi juga terus kita lakukan agar pembangunan ini berjalan lancar," sebutnya.

Palapa Ring paket timur nantinya akan menjangkau 35 kota/kabupaten yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Untuk menghubungkan satu sama lain, digelar serat kabel optik sepanjang 8.454 kilometer yang sudah menjangkau penggelaran kabel darat, kabel laut, dan radio microwave.

Dua paket lainnya, yakni Palapa Ring Barat dan Tengah sudah lebih dulu rampung. Proyek Palapa Ring Barat rampung Maret 2018 dan telah berjalan.

Sementara Proyek Palapa Ring Tengah baru saja menandai uji coba pertamanya saat kedatangan Menkominfo Rudiantara pada 2 Januari 2019.

Saat sudah tersambung seluruhnya nanti, Palapa Ring akan menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer.

Keberadaan proyek Palapa Ring tak hanya bertujuan memeratakan akses internet di seluruh Indonesia, tetapi juga membuat tarif internet di Indonesia barat, tengah, hingga timur bisa sama.