Banyak pengusaha dan perusahaan di Indonesia yang cemas memasuki tahun politik karena pergulatan politik dampak berdampak kepada roda bisnisnya.
Namun, platform travel online dapat meraup untung besar di tahun politik karena maraknya aktivitas kampanye dari satu daerah ke daerah lain.
Co-Founder dan Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan tahun politik di Indonesia tidak akan menggangu industri travel online pada 2019. Sebaliknya, hajatan politik itu akan membawa peruntungan bagi perseroan.
"Pertumbuhan industri online saya rasa akan bagus ya di tahun ini. Banyaknya kompetitor juga akan baik berarti industri kita bagus. Apalagi di tahun politik," ujarnya di Jakarta.
Perhelatan pemilihan umum akan berdampak baik bagi industri travel online karena lonjakan pesanan (order) terutama bagi Tiket.com sendiri.
"Karena yang kami alami juga di 2014 itu pas tahun politik malah record breaking, pertumbuhanya tinggi. Jadi industri travel itu malah pertumbuhanya gede banget pas Pemilu karena Pemilu mobilisasi orang malah lebih banyak," ungkapnya.
Gaery mengatakan tahun politik justru merupakan bonus bagi industri travel online termasuk bagi Tiket.com.
"Karena Pemilu mobilisasi orang malah lebih banyak seperti kirim-kirim orang, posko-posko perjuangan, dana kemanusiaan, dari segi caleg-calegnya. Kalau kami sih malah jadi bonus ya buat kita," tegasnya.
Kinerja 2018
Selama 2018, Tiket.com mengklaim mengalami pertumbuhan sebesar 250 persen. Gaery menjelaskan hingga saat ini, pemesanan di tiket.com masih didominasi oleh pemesanan tiket pesawat dengan rute-rute favorit yaitu Jakarta Surabaya (PP) , Jakarta Denpasar (PP) dan Jakarta Medan (PP).
Sementara untuk rute internasional, beberapa rute yang menjadi favorit meliputi Jakarta-Singapura, Jakarta-Kuala Lumpur, Jakarta-Bangkok, Jakarta-Tokyo, dan Jakarta-Penang.
Selain pemesanan tiket pesawat, peningkatan juga terlihat dari sisi pemesanan produk hotel sebesar 380 persen, serta produk event dan atraksi mencapai 320 persen.
Pada tahun ini, Tiket.com mengaku akan fokus pada pengembangan yang lebih dinamis seperti memberi rekomendasi lokasi wisata dan bersinergi dengan Kementerian Pariwisata.
"Sinergi dengan Kementerian Pariwisata ini dalam rangka co-branding yang bertujuan mendukung program mendatangkan 20 juta wisatawan," pungkasnya.
Kemudian pada tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan sebesar 350 persen.