Find Us On Social Media :

Inilah Deretan Serangan Global Terhadap Perangkat Internet of Things

By Rafki Fachrizal, Senin, 21 Januari 2019 | 21:00 WIB

Tahukah Anda? Sebanyak 20% perusahaan mengalami setidaknya satu kali serangan berbasis IoT (Internet of Things) dalam tiga tahun terakhir.

Parahnya, Anda bahkan tak perlu memiliki smart home atau smartphone untuk jadi korban serangan perangkat IoT.

Begitu keluar rumah, Anda sudah berada dalam pengawasan perangkat wearable dan kamera IP yang dibobol.

Fakta tersebut terungkap berdasarkan laporan terbaru F5 Labs yang bertajuk ‘The Hunt for IoT: Multi-Purpose Attack Thingbots Threaten Internet Stability and Human Life’.

Dalam laporan itu juga, F5 Labs menyoroti data serangan global terhadap perangkat IoT pada periode Januari hingga Juni 2018.

Berikut adalah temuan utama dari data serangan yang dikumpulkan pada periode tersebut:

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan 143,4 juta serangan siber pada paruh pertama 2018 saja dan memprediksikan akan terjadi peningkatan pada 2019, khususnya menjelang Pemilihan Presiden.

Laporan ‘Economic Impact of Cybercrime – No Slowing Down’ menyatakan, hingga 25% serangan siber terjadi di wilayah Asia Pasifik, yang memang diincar karena banyak negara yang masih berstatus mid-tier.

Artinya, negara-negara ini mulai melakukan transformasi digital namun belum begitu paham ancaman yang mereka hadapi dari penjahat siber.

Dengan pertumbuhan IoT mencapai lebih dari 20,4 miliar pada 2020 dan 8,6 miliar diantaranya aktif di kawasan Asia Pasifik, serangan IoT secara virtual takkan pernah berakhir.

Peretas terus menerus mencari cara baru untuk meluncurkan serangan siber ke perangkat yang tak terlindungi, berusaha menginfeksi sebanyak mungkin yang mereka bisa.

Bangkitnya Thingbot Multi-Purpose Attack